Bisnis.com, JAKARTA — Saham emiten konsumer PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) terpantau kembali mengalami penurunan hingga menyentuh auto reject bawah (ARB) pada perdagangan hari ini, Senin (31/10/2022). Cek daftar broker yang melakukan penjualan.
Saham UNVR tercatat turun 340 poin atau 6,83 persen ke level 4.640 setelah sempat dibuka melemah ke harga 4.650 pada awal perdagangan. Sebanyak 81,29 juta saham UNVR diperdagangkan hari ini, dengan nilai transaksi mencapai Rp379,36 miliar.
Jejak pelemahan UNVR bisa ditilik sejak Jumat (28/20/2022) ketika harga sahamnya turun 6,92 persen menyentuh ARB ke 4.980.
Pada akhir perdagangan Jumat (28/10/2022), harga saham UNVR juga turun 6,92 persen menyentuh ARB ke 4.980. Pada perdagangan hari tersebut, saham UNVR membukukan volume transaksi 32,05 juta saham dengan nilai Rp160,06 miliar.
Berdasarkan data Bloomberg, dari jumlah saham UNVR yang diperdagangkan akhir pekan lalu, Indo Premier Sekuritas menjadi penjual terbanyak saham Unilever dengan volume mencapai 9,63 juta saham atau setara dengan Rp48,17 miliar. Pada hari yang sama, Indo Premier juga menjadi perantara pembelian 2,58 juta saham UNVR dengan nilai mencapai Rp12,90 miliar.
Semesta Indovest Sekuritas menjadi broker teraktif kedua yang menjual 5,17 juta saham UNVR dengan nilai total Rp25,81 miliar. Di sisi lain, Semesta Indovest tercatat sebagai broker dengan pembelian terbesar pada akhir pekan lalu, yakni sebanyak 6,01 juta saham dengan nilai transaksi Rp29,02 miliar.
Baca Juga
J.P. Morgan Sekuritas menyusul sebagai broker yang banyak melego saham UNVR akhir pekan lalu. Sebanyak 3,89 juta saham UNVR dijual J.P. Morgan dengan nilai transaksi Rp19,40 miliar.
UBS Sekuritas dan Danareksa Sekuritas berada di posisi selanjutnya sebagai broker yang menjadi perantara penjualan saham UNVR. Masing-masing menjual 3,68 juta dan 2,27 juta saham UNVR dengan nilai transaksi Rp18,39 miliar dan Rp11,34 miliar.
Mirae Asset Sekuritas turut menjadi penjual saham UNVR terbanyak selanjutnya dengan volume 1,22 juta saham. Nilai transaksi dari penjualan tersebut mencapai Rp6,10 miliar. Pada saat yang sama, Mirae Asset juga membeli sebanyak 5,80 juta saham UNVR sepanjang perdagangan dengan nilai mencapai Rp29,02 miliar.
Head of Research Jasa Utama Capital Sekuritas Cheril Tanuwijaya berpandangan pelemahan saham Unilever dipicu oleh aksi ambil untung alias profit taking para investor. Saham UNVR memang sempat mencapai harga penutupan tertingginya sepanjang 2022 di level 5.400 pada 20 Oktober dan 26 Oktober 2022 atau sebelum pengumuman kinerja kuartal III/2022.
Cheril juga mengatakan pelemahan saham UNVR dipicu oleh performa sampai akhir September 2022 yang berada di bawah ekspektasi. Penjualan bersih Unilever Indonesia tercatat hanya tumbuh 5,0 persen secara tahunan sampai akhir September 2022 menjadi Rp30,02 triliun. Sementara itu, laba bersih tumbuh 5,3 persen menjadi Rp4,61 triliun.
“Beberapa waktu lalu saham UNVR sudah naik signifikan dan hasil kinerja kuartal ketiga 2022 kurang baik,” kata Cheril ketika dihubungi, Senin (31/10/2022).