Bisnis.com, JAKARTA — Emiten produsen Sari Roti PT Nippon Indosari Corpindo Tbk. (ROTI) melanjutkan pertumbuhan kinerja sampai akhir kuartal III/2022, seiring dengan meningkatnya kapasitas produksi dan jangkauan distribusi.
Berdasarkan laporan keuangan perseroan yang dipublikasi Rabu (26/10/2022), laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk selama Januari—September 2022 naik 25,37 persen menjadi Rp262,95 miliar dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp209,74 miliar.
Penjualan ROTI tercatat naik 17,56 persen yoy menjadi Rp2,86 triliun sampai akhir September 2022, dari Rp2,43 triliun per September 2022.
Penjualan roti tawar menjadi kontributor terbesar dengan nilai Rp1,92 triliun, lebih tinggi 7,14 persen dibandingkan dengan periode Januari—September sebesar Rp1,79 triliun. Sementara itu, segmen roti manis sebagai kontributor terbesar kedua tumbuh 31,52 persen yoy menjadi Rp1,05 triliun dari sebelumnya Rp798,82 miliar.
Berdasarkan pelanggan, penjualan ke perusahaan pengelola Indomaret PT Indomarco Prismatama mencapai Rp1,05 triliun atau 36,75 persen dari total penjualan. Sementara itu, penjualan ke PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. (AMRT), emiten pengelola Alfamart, sebesar Rp663,59 miliar atau 23,18 persen dari penjualan.
Direktur Nippon Indosari Corpindo Arlina Sofia mengatakan capaian ini terealisasi karena penerapan strategi penambahan kapasitas produksi serta perluasan sebaran distribusi.
Baca Juga
“Kemampuan untuk menerapkan strategi harga jual yang tepat juga berdampak positif pada volume permintaan produk roti yang terus meningkat,” kata dia dalam siaran pers, Rabu (26/10/2022).
Sejauh ini, produsen Sari Roti itu telah mengoperasikan empat pabrik baru dalam lima tahun terakhir yang berlokasi di Batam, Gresik, Balikpapan dan Banjarmasin. Operasional pabrik-pabrik tersebut membuat total kapasitas produksi menjadi 5,1 juta potong roti per hari, sekaligus memperkuat jaring distribusi ke seluruh Indonesia.
“Hasilnya langsung dirasakan dengan pertumbuhan signifikan penjualan dari wilayah barat dan timur yang secara total mencapai 20,5 persen,” tambahnya.
Sedangkan wilayah tengah yang merupakan kontributor penjualan terbesar memperlihatkan pertumbuhan penjualan sebesar 15,3 persen sepanjang Januari—September 2022.
Direktur Keuangan Nippon Indosari Corpindo Ida Apulia Simatupang mengatakan kinerja sampai akhir kuartal III/2022 turut didukung dengan meningkatnya efisiensi produksi. Hal ini tecermin dari margin laba kotor yang dipertahankan pada kisaran 51,7 persen di tengah lonjakan harga bahan baku.
“Kami juga meningkatkan produktivitas operasional hingga mampu meraih margin bersih sebesar 9,2 persen atau naik dari hanya 8,6 persen pada periode yang sama tahun lalu,” kata Ida.
Dia juga melaporkan bahwa ROTI telah merealisasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp138,8 miliar, atau penyerapan 92,5 persen dari total Rp150 miliar yang dianggarkan tahun ini.
“Belanja modal adalah salah satu bentuk komitmen kami untuk memastikan ketersediaan kapasitas produksi di kemudian hari demi menjamin pertumbuhan usaha yang berkelanjutan,” katanya.