Bisnis.com, JAKARTA — Produsen roti merek Sari Roti, PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI) berencana kembali melakukan aksi pembelian kembali saham atau buyback untuk periode ketujuh.
Berdasarkan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, manajemen Nippon Indosari akan menyiapkan dana maksimum Rp174,80 miliar (Rp174.808.448.300) dengan jumlah saham maksimum 102.828.499 lembar. Perseroan membatasi harga pembelian saham maksimum Rp1.700 per saham.
“Pembelian Kembali saham Perseroan akan dilaksanakan terhitung mulai tanggal 21 Oktober 2022 hingga 20 Januari 2022,” tulis manajemen ROTI dalam keterbukaan informasi yang dikutip Kamis (20/10/2022).
Manajemen menjelaskan rencana buyback ini merupakan langkah untuk menstabilkan harga di tengah kondisi pasar yang berfluktuasi. Aksi buyback juga akan memberi fleksibilitas bagi perseroan dalam mengelola modal jangka panjang mengingat saham hasil buyback yang menjadi treasuri bisa dijual pada masa mendatang dengan harga yang optimal jika Nippon Indosari memerlukan tambahan modal.
Manajemen melanjutkan, dana pelaksanaan buyback kali ini akan diambil dari dana internal perseroan yang berasal dari kegiatan operasional. Oleh karena itu, pelaksanaan buyback tidak memengaruhi kinerja perseroan secara keseluruhan.
“Pelaksanaan pembelian kembali atas saham perseroan tidak berdampak terhadap pendapatan, oleh karenanya tidak terdapat perubahan atas proforma laba perseroan,” tulis manajemen.
Baca Juga
Adapun mekanisme buyback akan dilaksanakan melalui transaksi di Bursa Efek Indonesia. ROTI akan menunjuk PT BCA Sekuritas sebagai perantara efek yang akan melakukan transaksi pembelian kembali.
Dalam periode sebelumnya, ROTI melakukan buyback saham sejak 21 Juli 2022 sampai hari ini, 20 Oktober 2022. Dalam periode keenam buyback, ROTI menyiapkan dana maksimum Rp214,21 miliar (Rp214.212.918.300) dengan jumlah saham yang dibeli kembali maksimum 126.007.599 lembar.