Bisnis.com, JAKARTA - Emiten farmasi PT Kalbe Farma Tbk. (KLBF) sedang mencari alternatif sumber bahan baku obat (BBO) lokal guna meningkatkan penggunaan BBO lokal di perusahaan.
Direktur Utama Kalbe Farma Vidjongtius mengatakan penggunaan BBO lokal di Kalbe Farma belum masif, dan diharapkan ditargetkan upaya pencarian sumber tersebut bisa meningkatkan penggunaan BBO lokal dalam 5 tahun ke depan.
"Saat ini penggunaan BBO di Kalbe Farma masih rendah, tapi diperkirakan dalam jangka panjang 5 tahun ke depan bisa meningkat," kata Vidjongtius kepada Bisnis baru-baru ini.
Beberapa strategi yang dilakukan perusahaan adalah menjajaki kerja sama pasokan bahan baku dengan emiten farmasi pelat merah, PT Kimia Farma Tbk. (KAEF), dan menggaet perusahaan asing untuk berinvestasi di Tanah Air.
Sebelumnya, Kalbe Farma telah menginvestasikan modal untuk pembangunan pabrik untuk produk bioteknologi pada 2018 lalu di Cikarang dan sudah beroperasi secara komersial.
Perlu diketahui, pada Juni 2022 lalu sejumlah perusahaan farmasi berkomitmen utk memasifkan penggunaan BBO lokal sejalan dengan upaya pemerintah mengupayakan substitusi impor bahan baku obat-obatan.
Baca Juga
Perusahaan tersebut antara lain, PT Dexa Medica, PT Dipa Pharmalab, PT Phapros Tbk. (PEHA), PT Novell Pharmaceutical Laboratories, PT Pertiwi Agung, PT Otto Pharmaceutical, PT Lapi Laboratories, dan PT Meprofarm.
Selain KLBF, emiten farmasi PT Phapros Tbk. (PEHA) juga sudah mulai memproduksi obat menggunakan bahan baku lokal. PEHA menggaet perusahaan joint venture PT Kimia Farma Tbk. Dan PT Sungwun Pharmacopia Indonesia sebagai pemasok bahan baku.