Bisnis.com, JAKARTA – PT Bukit Asam Tbk. (PTBA) resmi meneken perjanjian kerja sama dengan PT PLN (Persero) untuk mengakuisisi PLTU Jawa Barat-2 atau dikenal dengan PLTU Pelabuhan Ratu. Penandatanganan dilakukan dalam acara Stated Owned Eterprises (SOE) International Conference di Bali, Selasa (18/10/2022).
Direktur Utama PTBA Arsal Ismail mengatakan, kerja sama dengan PLN dalam melakukan pensiun dini atau early retirement PLTU sejalan dengan visi PTBA menjadi perusahaan energi dan kimia kelas dunia yang peduli lingkungan.
Transaksi ini dinilai akan menguntungkan semua pihak, dengan PLN portofolionya menjadi lebih hijau, karena mengurangi asetnya di batu bara dan PTBA akan dapat pengembalian investasi dari penjualan batu baranya ke PLN sebagai jaminan pasar untuk batu bara perseroan.
“Jadi PTBA bukan membeli tapi melakukan kerja sama untuk memanfaatkan karena PLN dengan kita sama-sama menuju net zero emission dan PTBA masih likuid, yang ada [PLTU] di PLN akan diambil alih oleh kita ini masih proses.
Diharapkan ada kerja sama yang baik antara PTBA dan PLN untuk menuju net zero emission,” jelasnya usai pelaksanaan MoU, Selasa (18/10/2022).
Sementara itu, Arsal menyebutkan nilai akuisisinya masih berproses karena masih due diligence, di mana angkanya akan disepakati dua belah pihak.
Baca Juga
“Kita harapkan secepat mungkin kita harapkan dalam waktu sesingkat-singkatnya,” jelasnya.
Nantinya, setelah akuisisi, produksi listrik dari PLTU akan diserap oleh PLN. Hanya saja, dengan diakuisisi PLTU tersebut akan diperpendek umurnya. PLTUnya di Pelabuhan Ratu sendiri memiliki kapasitas 3x350 MW.
Pada penutupan perdagangan hari ini, saham PTBA malah ambrol 6,82 persen atau menyentuh auto reject bawah (ARB) ke posisi Rp3.960. Saham dengan kapitalisasi pasar Rp45,62 triliun tersebut memiliki price to earning ratio (PER) 3,71x.