Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Awan Mendung Memayungi Prospek Saham GOTO dan Bukalapak, Mengapa?

Semakin agresif The Fed terhadap suku bunga bakal menjadi katalis negatif bagi saham GOTO dan Bukalapak.
Warga berbelanja secara daring menggunakan e-commerce Tokopedia di Jakarta, Minggu (17/7/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha
Warga berbelanja secara daring menggunakan e-commerce Tokopedia di Jakarta, Minggu (17/7/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Semakin agresif The Fed terhadap suku bunga bakal menjadi katalis negatif bagi saham GOTO dan Bukalapak.

Sikap hawkish bank sentral di banyak negara dikhawatirkan akan menimbulkan dampak negatif terhadap perekonomian global, bahkan menimbulkan resesi. Hal ini diperkirakan dapat menjadi katalis negatif bagi emiten-emiten di sektor teknologi.  

Analis Investindo Nusantara Sekuritas Pandhu Dewanto mengatakan beberapa emiten teknologi yang melantai di Bursa mendapatkan dampak minim dari perlambatan ekonomi secara global.

Emiten-emiten tersebut seperti emiten teknologi penyedia infrastruktur PT DCI Indonesia Tbk. (DCII), PT Solusi Sinergi Digital Tbk. (WIFI), PT Indointernet Tbk. (EDGE), serta emiten penyedia perangkat keras seperti PT Zyrexindo Mandiri Buana Tbk. (ZYRX) dan PT Tera Data Indonusa Tbk. (AXIO).

"Kalau secara operasional model bisnis, emiten-emiten tersebut agak berbeda dengan sektor teknologi penyedia aplikasi macam PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) dan PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA). Jadi dampak perlambatan ekonomi dan berkurangnya likuiditas tidak akan sebesar mereka," kata Pandhu kepada Bisnis, Kamis (13/10/2022).

Dia melanjutkan, emiten-emiten teknologi tersebut secara kinerja di semester pertama masih cukup kuat. Hanya saja, kata dia, secara valuasi telah relatif mahal.

"Kemudian jika dilihat dari teknikal pun rata-rata masih bergerak melemah sehingga rekomendasi kami sementara ini wait and see dulu. Tunggu kondisi pasar yang lebih tenang," ucapnya.

Adapun hingga penutupan perdagangan Kamis (13/10/2022), saham-saham teknologi yang tergabung dalam indeks sektor teknologi tercatat melemah 0,87 persen. 

Secara year to date (YTD), indeks sektor teknologi telah melemah 26,48 persen, menjadikan IDX Techno sebagai indeks berkinerja terburuk sejak awal tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper