Bisnis.com, JAKARTA - Harga emas berpeluang melanjutkan penguatan pada Kamis (13/10/2022) karena sentimen pernyataan Federal Reserve (The Fed) yang kurang hawkish terkait suku bunga.
Laporan Monex Investindo Futures menyebutkan harga emas bergerak naik pada hari Rabu hingga berakhir menguat US$7,02 ke level US$1672,97 per troy ounce, karena dipicu oleh sentimen perilisan notula rapat FOMC yang dipandang kurang hawkish oleh pasar.
"Emas berpeluang dibeli pagi ini, Kamis (13/10/2022), menargetkan resistance di US$1.680 di tengah outlook melemahnya dolar AS," papar Monex.
Namun, jika bergerak turun hingga menembus ke bawah level US$1.670, harga emas berpeluang dijual menguji support di US$1.668. Potensi rentang perdagangan harga emas pada sesi Asia di US$1.668 - US$1.680.
Menurut Monex, harga emas berpeluang bergerak naik dalam jangka pendek di tengah outlook melemahnya dolar AS di tengah pasar yang mencerna perilisan notula FOMC yang dipandang kurang hawkish.
Meskipun The Fed sepakat bahwa mereka perlu untuk ke sikap kebijakan yang lebih ketat dan mempertahankan untuk beberapa waktu ke depan, namun ada beberapa anggota yang mengatakan penting untuk mengukur ulang laju pengetatan kebijakan lebih lanjut untuk mengendalikan risiko dampak negatif yang signfikan terhadap prospek ekonomi.
Baca Juga
Selanjutnya pada hari ini pasar akan mencari katalis dari data ekonomi AS seperti CPI m/m, CPI y/y dan Unemployment Claims AS yang dirilis pukul 19.30 WIB.
Simak pergerakan harga emas hari ini secara live.
Pukul 16.00 WIB, harga emas spot naik 0,07 persen atau 1,16 poin menjadi US$1.674,35 per troy ounce.
Harga emas Comex kontrak Desember 2022 naik 0,16 persen atau 2,7 poin menuju US$1.680,2 per troy ounce
Pukul 14.25 WIB, harga emas spot turun 0,29 persen atau 4,84 poin menjadi US$1.668,35 per troy ounce.
Harga emas Comex kontrak Desember 2022 terkoreksi 0,16 persen atau 2,6 poin menuju US$1.674,9 per troy ounce.
Harga emas hari ini di Gerai Antam dan Pegadaian naik. Cek selengkapnya di tautan berikut.