Bisnis.com, JAKARTA – Investor wajib memahami kondisi pasar dan konsisten dalam berinvestasi di tengah volatilitas yang tengah terjadi akibat risiko resesi.
Direktur Batavia Prosperindo Aset Manajemen (BPAM) Eri Kusnadi mengatakan, investor wajib untuk terus meningkatkan pengetahuannya terkait seluk beluk dunia investasi. Hal ini semakin penting di tengah kondisi ketidakpastian yang belakangan terjadi.
“Investasi ini ada siklusnya juga seperti ekonomi, bisa naik bisa turun. Bisa ekspansi, bisa juga resesi,” jelasnya saat dihubungi, Selasa (11/10/2022).
Oleh karena itu, Eri menyarankan para investor untuk dapat memahami kondisi pasar dengan komprehensif. Dalam kondisi pasar yang berpotensi semakin fluktuatif ke depannya, investor disarankan untuk terus berinvestasi secara berkala dan jangan berupaya untuk mengalahkan pasar.
“Investor sebaiknya fokus dan konsisten pada kelas aset sesuai dengan profil risiko masing – masing,” jelasnya.
Senada, Direktur Panin Asset Management Rudiyanto menambahkan, investasi harus dilakukan sesuai profil risiko masing – masing pemilik dana. Selain itu, tujuan keuangan sebelum menaruh dana pada sebuah kelas aset juga perlu ditentukan.
Baca Juga
“Investasi harus sesuai dengan profil dan tujuan investasi. Penurunan harga bisa menjadi momentum untuk masuk ke sebuah kelas aset,” ujarnya.
Berdasarkan data dari Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) jumlah investor pasar modal mencapai 9,77 juta pada September 2022. Jumlah tersebut naik 2,48 persen dibandingkan Agustus 2022 sebesar 9,54 juta.
Sementara itu, investor reksa dana tercatat sebanyak 9,09 juta, atau naik dari perolehan Agustus 2022 sebesar 8,86 juta. Selanjutnya, investor surat berharga negara atau SBN juga meningkat dari 761.045 menjadi 783.273.