Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mau Borong Saham BUMI Rp120, Grup Salim Bisa Cuan Berapa di Harga Sekarang?

Saham BUMI saat ini sudah melesat melampaui harga pelaksanaan private placement Rp120 per saham.
Saham BUMI saat ini sudah melesat melampaui harga pelaksanaan private placement Rp120 per saham. Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Saham BUMI saat ini sudah melesat melampaui harga pelaksanaan private placement Rp120 per saham. Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA — Grup Salim berencana masuk ke saham PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) melalui private placement dengan harga pelaksanaan Rp120 per saham.

Saham BUMI ditutup melesat 14,11 persen sehingga parkir di level Rp186 pada penutupan perdagangan Jumat (7/10/2022).

Jika mengacu pada harga pelaksanaan private placement BUMI senilai Rp120 per saham, grup Salim, grup Bakrie, dan Agoes Projosasmito berpotensi mendapatkan cuan dari capital gain dengan kenaikan harga 55 persen.

Artinya, nilai investasi sebesar Rp24 triliun, secara kapitalisasi pasar telah melonjak menjadi Rp37,2 triliun. Cuan potensi capital gain mencapai Rp13,2 triliun.

Lebih lanjut, Berdasarkan keterbukaan informasi yang dikutip Jumat (7/10/2022), perusahaan Grup Salim tersebut adalah Mach Energy Limited (MEL) dan Treasure Global Investments Limited (TGIL). MEL akan mengambil 85 persen dari saham yang dilepas BUMI, sementara TGIL mengambil 15 persen sisanya.

MEL merupakan badan hukum yang didirikan berdasarkan hukum Hong Kong. Susunan pemegang saham MEL terdiri atas PT Bakrie Capital Indonesia (BCI) dengan kepemilikan saham 42,5 persen di bawah kendali grup Bakrie, Colver Wide Limited dengan kepemilikan saham 15 persen dan dikendalikan oleh Agoes Projosasmito, dan terakhir 42,5 persen saham dimiliki oleh Mach Energy Pte.Ltd yang berbasis di Singapura.

Mach Energy Pte.Ltd merupakan perusahaan yang berada di bawah kendali Anthoni Salim atau berada di bawah kendali Grup Salim.

Bakrie dan Salim memegang jumlah kepemilikan yang sama sehingga keputusan apapun dari perusahaan tersebut berasal dari persetujuan keduanya.

Kemudian, perusahaan cangkang kedua adalah TGIL yang juga berbasis di Hong Kong. Perusahaan ini memiliki dua pemegang saham yakni PT Aswana Pinasthika Investasi dengan kepemilikan 16,15 persen di bawah kendali Agoes Projosasmito.

TGIL juga dimiliki secara mayoritas sebanyak 83,85 persen oleh Mach Energy Pte Ltd. atau perusahaan yang sama sebagai pemegang saham MEL dari Grup Salim.

Dengan rencana eksekusi private placement sebanyak 85 persen, maka MEL akan menggenggam 170 miliar saham BUMI, sementara TGIL dengan eksekusi 15 persen akan mendekap 30 miliar saham BUMI.

Jika mengacu pada persentase kepemilikan saham Salim di dua perusahaan cangkang tersebut. Jatah investasi grup Salim dari MEL sebesar Rp8,67 triliun, sedangkan dari TGIL sebesar Rp3,01 triliun.

Artinya, dengan perkiraan nilai saham baru yang dieksekusi total sebesar Rp11,68 triliun, Salim mencatatkan potential gain senilai Rp6,42 triliun.

Sementara itu, BUMI mengundang pemegang saham untuk melaksanakan RUPSLB pada 11 Oktober 2022, pukul 10.00 WIB di Jakarta.

Mata acara rapat tersebut adalah persetujuan atas rencana pelaksanaan Penambahan Modal Tanpa Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) dalam rangka perbaikan posisi keuangan dengan menerbitkan sebanyak-banyaknya 200 miliar lembar saham dengan harga Rp120 per saham atau setara dengan Rp24 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper