Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan dibayangi tekanan jual seiring harga komoditas merosot pada awal Oktober 2022.
Direktur MNC Asset Management Edwin Sebayang menuturkan, IHSG turun sebesar 1,92 persen selama September lalu. Edwin memperkirakan perdagangan IHSG akan diwarnai tekanan jual.
"Perdagangan di awal bulan Oktober ini, dierkirakan akan diwarnai tekanan jual atau IHSG perkirakan akan turun," kata Edwin, Senin (3/10/2022).
Dia melanjutkan, hal ini seiring kembali cukup tajamnya kejatuhan Indeks DJIA sebesar 1,71 persen diiringi kejatuhan EIDO sebesar 0,55 persen di tengah turunnya harga beberapa komoditas.
Dia menjelaskan, beberapa harga komoditas mengalami penurunan seperti minyak turun 1,83 persen, batu bara turun 0,38 persen, emas turun 0,02 persen, nikel turun 5,11 persen, dan timah turun 0,99% persen. Sementara itu, yield Obligasi AS tenor 2 & 10 tahun kembali naik masing-masing ke level 4,273 persen & 3,829 persen.
Menurutnya, IHSG juga akan diwarnai sentimen data inflasi Indonesia bulan September 2022, di mana Bank Indonesia (BI) memproyeksikan tingkat inflasi September 2022 sebesar 5,88 persen yoy. Secara bulanan, tingkat inflasi diperkirakan sebesar 1,10 persen.
Baca Juga
Edwin memperkirakan IHSG akan bergerak dalam rentang 6.960-7.089. Dia merekomendasikan investor untuk membeli saham PGAS, JPFA, MIKA, BBCA, SRTG, BMRI, AKRA, CMRY, dan BBTN.
Sementara itu, Tim Riset MNC Sekuritas mengatakan, menutup perdagangan akhir pekan kemarin (30/9/2022), IHSG ditutup menguat 0,1 persen ke 7.040 dan area koreksi IHSG pun tertahan oleh MA200. "Penguatan IHSG juga disertai oleh tekanan beli yang cukup besar," tulis Tim Riset MNC Sekuritas, Senin (3/10/2022).
MNC Sekuritas menjelaskan, worst case pada label hitam, di mana posisi IHSG sedang berada pada bagian dari wave c dari wave (a) dari wave [y] sehingga penguatan IHSG akan cenderung terbatas untuk menguji area 7.089-7.110 dan rawan terkoreksi menuju 6.870-6.920 kembali. Namun, best case ada di label merah.
"IHSG sudah berada di akhir wave c dari wave (a) dari wave [y], sehingga IHSG berpeluang menguat menguji 7.130-7.200," kata MNC Sekuritas. Adapun, support IHSG diperkirakan berada di 6.900-7.015, dengan resistance di level 7.135-7.156.