Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Masuk Kuartal Terakhir, IHSG Berpotensi Rebound Berkat Deretan Saham Ini

IHSG tercatat ditutup terkoreksi selama sebulan. Meski begitu, analis melihat terdapat peluang bagi investor untuk mendulang cuan dari saham ini.
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (20/7/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (20/7/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat ditutup terkoreksi selama sebulan terakhir sebesar 1,90 persen. Meski terkoreksi, analis melihat terdapat peluang bagi investor untuk mendulang cuan dari beberapa sektor saham di pasar modal.

Head of Research Jasa Utama Capital Sekuritas Cheril Tanuwijaya mengatakan, melihat data historis, IHSG dapat terkoreksi pada September dan Oktober ini. Apalagi, terdapat sentimen-sentimen yang dapat memberatkan laju IHSG seperti pengetatan yang dilakukan The Fed, inflasi, hingga kenaikan harga akibat meningkatnya harga bahan bakar minyak (BBM).

"Tapi saya lihat masih ada efek window dressing. Jadi efeknya IHSG akan bottoming di September dan Oktober, selanjutnya akan cenderung naik. Target kami di Jasa Utama optimistis IHSG akhir tahun di 7.500," ujar Cheril, Jumat (30/9/2022).

Cheril melanjutkan, dia melihat beberapa sektor akan diuntungkan pada akhir tahun ini. Sektor pertama yakni perbankan dengan kenaikan suku bunga karena Net Interest Margin-nya akan naik. Cheril menyarankan investor untuk mencermati saham-saham perbankan big caps.

Lalu sektor selanjutnya yang diuntungkan adalah komoditas. Indonesia yang merupakan produsen komoditas mendapatkan berkah di saat negara lain mengalami krisis energi. Dia menyarankan investor untuk mengumpulkan saham-saham seperti ADRO, ITMG, hingga PTBA, mulai dari sekarang.

"Jadi saham-saham batu bara akan diuntungkan, karena harga jual lebih tinggi, apalagi di November dan Desember mereka suka membagikan dividen," tuturnya.

Selain itu, sektor yang juga bisa diuntungkan adalah bahan baku, khususnya di logam. Menurutnya, sentimen konversi kendaraan listrik dapat mendongkrak saham-saham yang ada di sektor ini.

Emiten-emiten yang akan diuntungkan dari sektor ini menurutnya adalah INDY dan INCO.

"Presiden Jokowi serius mengganti kendaraan pemerintah dengan kendaraan listrik. Itu jadi kesempatan kita trading jangka pendek," tuturnya.

Adapun sektor terakhir yang akan mendulang cuan adalah sektor  konsumen primer. Dengan tren penurunan harga bahan baku, hal tersebut dapat mengurangi biaya produksi emiten-emiten sektor tersebut.

Ditambah lagi, emiten-emiten di sektor ini telah melakukan penyesuaian harga. Jasa Utama Capital Sekuritas merekomendasikan investor untuk mencermati saham INDF, ICBP, dan MYOR. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper