Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Blak-blakan! Garuda (GIAA) Bakal Konversi Utang Jadi Saham Rp4,9 Triliun

Garuda (GIAA) menyiapkan 3 skema harga pelaksanaan rights issue dan konversi saham yakni sebesar Rp50 per saham, Rp125 per saham, dan Rp250 per saham.
Pesawat milik maskapai penerbangan Garuda Indonesia terparkir di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (21/6/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pesawat milik maskapai penerbangan Garuda Indonesia terparkir di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (21/6/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten maskapai BUMN PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA) bakal mengonversikan sepertiga utang perseroan ke perusahaan leasing pesawat (lessor) pasca PKPU senilai Rp4,9 triliun menjadi saham. Konversi utang ini akan dilakukan bersamaan dengan rencana rights issue.

Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Garuda Indonesia Prasetyo menjelaskan perseroan bakal mengonversi utang lessor dan sejumlah debitur menjadi saham bersamaan dengan rencana rights issue serta suntikan penyertaan modal negara (PMN).

"Konversi utang kreditur menjadi saham termasuk Rp1 triliun OWK pemerintah dan eks lessor yang ditawarkan sepertiga dari pada total kewajiban menjadi permodalan, dan 2/3 dari recovery 19-20 persen tetap menjadi new bond selama 9 tahun," jelasnya dalam rapat dengar pendapat di Komisi XI, DPR, Senin (26/9/2022).

Berdasarkan paparan, total utang termasuk dengan konversi OWK pemerintah sebesar Rp4,9 triliun setara US$330 juta konversi utang yang ditukar menjadi saham.

Pelaksanaan konversi utang ini dilakukan melalui skema penerbitan saham baru tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD).

Dia menjelaskan konversi bakal dilaksanakan dengan beberapa skema harga pelaksanaan, sesuai dengan besaran harga saham per lembar yang dilaksanakan dalam rights issue. Dengan harga pelaksanaan yang berbeda, jumlah saham yang diterima kreditur juga berbeda.

Dalam skema yang disiapkan, GIAA menyiapkan skema harga pelaksanaan rights issue dan konversi saham sebesar Rp50 per saham. Dengan begitu, jumlah saham baru yang diterbitkan bagi para kreditur sebanyak 97,98 miliar saham.

Kemudian, dengan harga pelaksanaan Rp125 per saham, jumlah saham yang diterbitkan untuk kreditur menjadi Rp39,19 miliar saham. Harga pelaksanaan Rp222 per saham bakal membuat jumlah saham baru bagi kreditur lebih sedikit menjadi 22,06 miliar saham.

Skema terakhir, harga pelaksanaan Rp250 per saham membuat jumlah saham baru yang diterbitkan melalui skema non HMETD ini menjadi 19,59 miliar saham.

Dengan bergantung pada hasil akhir rights issue dan keterlibatan pemegang saham publik dan Trans Airways, kreditur Garuda bakal memegang saham perseroan dengan kepemilikan antara 20,35 persen hingga 29,92 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper