Bisnis.com, JAKARTA - Shopee Indonesia baru saja mengumumkan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 187 karyawannya. Tak hanya Shopee beberapa e-commerce seperti JD.ID, Shopify, dan iPrice juga melakukan PHK karyawan. Hal ini menimbulkan kekhawatiran inevstor pasar modal, khususnya emiten teknologi dan startup.
Perusahaan berbasis e-commerce pun disebut perlu membangun ekosistem yang dapat meningkatkan user experience bagi para penggunananya.
Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus mengatakan adanya inflasi hingga kenaika suku bunga merupakan tantangan bagi sektor teknologi. Solidnya bisnis juga disebut belum tentu menjamin keberlangsungan bisnis dari perseroan.
Nico lantas mengatakan tantangan bagi emiten sektor teknologi khususnya e-commerce adalah bagaimana membangun ekosistem yang dapat meningkatkan user experience. Hal ini guna menjaga engagement antara pengguna dengan aplikasi.
Nico menilai dengan banyaknya marketplace, maka sektor teknologi harus fokus dalam memberikan nilai tambahan atau added value bagi penggunannya, meningkatkan user experience dan mgembangkan ekosistem bisnis. Hal ini ahar ekosistem yang ada dapat saling melengkapi, tumbuh, dan berkembang.
"Prospek masih positif. Namun, meningkatnya tingkat suku bunga dan inflasi akan mendorong penurunan daya beli sehingga hal ini akan tergantung sejauh mana pemulihan ekonomi dapat terus berkelanjutan supaya daya beli tetap terjaga," ujar Nico kepada Bisnis pada Selasa (20/9/2022).
Baca Juga
Sementara itu, Head of Public Affairs Shopee Indonesia Radynal Nataprawira menjelaskan bahwa dengan berat hati perusahaan harus melepas sejumlah karyawannya. Keputusan ini merupakan langkah terakhir yang harus ditempuh, setelah melakukan penyesuaian melalui beberapa perubahan kebijakan bisnis.
“Kondisi ekonomi global menuntut kami untuk lebih cepat beradaptasi serta mengevaluasi prioritas bisnis agar bisa menjadi lebih efisien. Ini merupakan sebuah keputusan yang sangat sulit,” katanya dalam keterangan resmi, Senin (19/9/2022).
Langkah efisiensi sejalan dengan fokus perusahaan secara global untuk mencapai kemandirian dan keberlanjutan, yang merupakan 2 komponen penting dalam menjalankan bisnis di tengah ketidakpastian ekonomi global saat ini.
“Perusahaan akan berfokus ke pertumbuhan bisnis yang mandiri serta berkelanjutan, dan kami ingin memperkuat dan memastikan operasional perusahaan kami stabil di situasi ekonomi saat ini,” tambahnya.