Bisnis.com, JAKARTA - Emiten grup maskapai Garuda, PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk. (GMFI) mampu menurunkan rugi bersih perusahaan pada semester I/2022 meski pendapatan usaha perseroan mengalami penurunan.
Berdasarkan laporan keuangan per 30 Juni 2022 yang dikutip Kamis (15/9/2022), emiten bersandi saham GMFI ini mencatatkan penurunan pendapatan 16,2 persen menjadi US$95,8 juta dari US$114,32 juta.
Pendapatan usaha dari seluruh lini bisnis terpantau mengalami penurunan. Sektor dengan kontribusi penerimaan terbesar, jasa reparasi dan overhaul, tercatat menurun 14,6 persen menjadi US$68,24 juta. Selanjutnya, jasa perawatan terkoreksi dari US$25,25 juta menjadi US$19,12 juta, sementara operasi lainnya turun menjadi US$8,43 juta.
Seiring penurunan pendapatan tersebut, beban usaha GMFI juga menciut, dengan rincian beban pegawai turun menjadi US$952,65 juta dari US$48,52 juta per 2021. Beban material menurun dari US$28,71 juta menjadi US$22,51 juta pada 2022.
Beban subkontrak tercatat menurun dari US$25,62 juta menjadi US$21,51 juta. Sementara, beban penyusutan juga turun menjadi US$10,91 juta. Dengan begitu, rugi usaha perseroan menurun dari US$19,71 juta pada semester I/2021 menjadi US$6,15 juta pada paruh pertama tahun 2022.
Seiring dengan hal tersebut rugi tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk turun 60,02 persen dari US$27,44 juta pada 2021 menjadi US$10,97 juta pada 2022.
Baca Juga
Adapun, jumlah aset GMFI terpantau menurun dari US$397,41 juta menjadi US$381,31 juta pada 2022. Di sisi lain, jumlah liabilitas perseroan juga menurun menjadi US$728,61 juta dari sebelumnya US$735,77 juta.