Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Asuransi Untuk Investasi Kripto Masih Minim Meski Penipuan Marak

Fasilitas asuransi untuk investasi kripto hanya 1 persen, meskipun kasus penipuan kripto sedang marak.
Ilustrasi aset kripto Bitcoin, Ether, dan Altcoin/Istimewa
Ilustrasi aset kripto Bitcoin, Ether, dan Altcoin/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Eksekutif asuransi menyebut bahwa hanya 1 persen investasi kripto global yang telah mendapatkan fasilitas asuransi. Padahal, investasi kripto marak terjadi penipuan.

CMO InsurAce Dan Thomson mengatakan bahwa asuransi on-chain atau asuransi untuk investasi kripto telah ada sejak 2017. “Tapi hanya sedikit atau 1 persen dari semua investasi yang benar-benar ditanggung oleh asuransi. Industri ini tetap menjadi raksasa tidur,” katanya dikutip dari Cointelegraph pada Senin (12/9/2022).

Ia mengatakan, meskipun investasi kripto telah banyak dituangkan ke dalam audit keamanan kontrak pintar, namun asuransi on-chain tetap penting. Sebab, asuransi berfungsi sebagai solusi yang layak untuk perlindungan aset digital, seperti ketika kontrak pintar dieksploitasi atau ujung depan protokol web3 dikompromikan.

Apalagi, kasus kejahatan yang menimpa investor kripto telah marak terjadi. Perusahaan analisis blockchain Chainalysis sempat mencatat bahwa kerugian dari penipuan kripto telah meningkat 60 persen hingga mencapai US$1,9 miliar sejak Januari hingga Juli 2022.

Sedangkan, analisis dari perusahaan keamanan blockchain CertiK menyebutkan bahwa sejak awal tahun ini sudah ada lebih dari US$1,6 miliar kripto yang telah dieksploitasi dari platform keuangan terdesentralisasi (Decentralized Finance/DeFi). Angkanya melebihi total kripto curian pada 2020 dan 2021 jika digabungkan.

Thomson juga mengatakan bahwa runtuhnya koin Terra (LUNA) telah memberikan contoh tentang bagaimana asuransi on-chain dapat melindungi investor. Tercatat, InsurAce telah memberikan US$11,7 juta kepada 155 korban UST yang terkena dampak.

Ia juga mengatakan, dengan masih sedikitnya investasi kripto yang diasuransikan, maka sektor kripto berpeluang besar jadi pasar untuk perusahaan asuransi. Namun, ia mengatakan bahwa perusahaan asuransi tradisional kesulitan peraturan dan kepatuhan dalam menyasar pasar kripto.

“Perusahaan asuransi tradisional akan lebih memilih untuk menawarkan jenis reasuransi sebagai cara untuk mendapatkan eksposur,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper