Bisnis.com, JAKARTA - PT Avia Avian Tbk. (AVIA) menargetkan pertumbuhan penjualan double digit hingga akhir 2022. Sejumlah langkah ekspansi akan terus dilakukan guna mencapai target tersebut, termasuk meningkatkan kerja sama dengan perusahaan asal Prancis, Saint-Gobain.
Direktur Keuangan AVIA Kurnia Hadi mengatakan, perusahaan menargetkan pertumbuhan nilai penjualan sekitar 10 persen–15 persen hingga akhir tahun ini. Sementara itu, dari sisi volume, AVIA menargetkan pertumbuhan di kisaran 1 persen–5 persen.
“Sejauh ini kami belum akan merubah target-target yang telah ditetapkan tersebut,” katanya dalam acara Public Expose Live 2022, Senin (12/9/2022).
Untuk mencapai target tersebut, AVIA akan melanjutkan sejumlah rencana ekspansi di sisa tahun 2022. Perusahaan akan melanjutkan penambahan pusat distribusi yang tersebar di seluruh Indonesia.
Sejauh ini, perusahaan telah memiliki 139 pusat distribusi, yang 105 diantaranya dimiliki oleh AVIA sendiri dan 34 pusat distribusi pihak ketiga. Hingga akhir semester I/2022, perusahaan telah berhasil menambah 4 lokasi baru untuk pusat distribusi milik sendiri dan 1 lokasi untuk pihak ketiga.
Selanjutnya, AVIA juga akan melanjutkan peluncuran produk–produk baru sesuai dengan rencana. Hal ini seiring dengan upaya perusahaan untuk menambah penguasaan pangsa pasar di Indonesia.
Baca Juga
AVIA juga akan menyelesaikan izin terkait pembangunan pabrik baru perusahaan di Cirebon guna meningkatkan produksi. Selain itu, perusahaan juga akan merilis produk baru economical marine paints pada kuartal IV/2022 melalui PT Multipro Paint Indonesia.
“Kami juga akan melanjutkan pembicaraan dengan Saint Gobain untuk meningkatkan kerja sama, di antaranya menjajaki segmen di luar yang sudah ada,” ujar Hadi.
Wakil Direktur Utama AVIA Ruslan Tanoko menambahkan, hingga paruh pertama tahun 2022, perusahaan membukukan pertumbuhan penjualan sekitar 4,5 persen. Oleh karena itu, perusahaan akan terus menggenjot upaya ekspansinya untuk mencapai target pertumbuhan.
“Akan ada tekanan baru dari sentimen keputusan pemerintah untuk mengurangi subsidi bahan baku. Sehingga, dampaknya kami lihat ke perusahaan akan memperlemah daya beli masyarakat di pasar,” katanya.
Ia melanjutkan, pihaknya akan terus memantau kondisi pasar dan pertumbuhan penjualan secara bulanan. Menurutnya, jika AVIA mampu mencatatkan pertumbuhan pada periode September–Oktober mendatang, maka target awal yang ditetapkan akan mampu dicapai.