Bisnis.com, JAKARTA — Pergerakan saham emiten BUMN karya PT PP (Persero) Tbk. (PTPP), PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI), dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) kompak menanjak dalam sebulan terakhir. Siapa yang memberikan cuan terbesar?
Berdasarkan data yang dihimpun Bisnis.com Minggu (10/9/2022), saham PTPP menguat 5.24 persen dalam 1 bulan terakhir. Rapor itu mampu mengungguli saham WIKA yang menguat 5,08 persen sepanjang periode yang sama.
Kendati demikian, kenaikan harga terbesar di antara emiten BUMN karya dibukukan oleh saham ADHI dengan 7,28 persen. Sebaliknya, pergerakan saham PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT) justru terkoreksi 0,92 persen.
Emiten BUMN karya turut mendapat angin segar dari kontrak 19 paket pekerjaan pembangunan infrastruktur IKN Nusantara Tahun Anggaran 2022 yang diteken oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) pada Senin (29/8/2022).
Direktur Pengadaan Jasa Konstruksi Abdul Muis mengungkapkan telah mendapat alokasi anggaran sebesar Rp15,78 triliun untuk sejumlah penugasan. Dengan begitu, total anggaran Kementerian PUPR TA 2022 saat ini menjadi Rp116,37 triliun.
Abdul melanjutkan salah satu tambahan alokasi anggaran tersebut peruntukannya adalah untuk pembangunan infrastruktur dasar IKN Rp5,10 triliun.
Baca Juga
Secara terperinci, dana itu untuk Ditjen Sumber Daya Air sebesar Rp110 miliar, Ditjen Bina Marga Rp2,11 triliun, Ditjen Cipta Karya Rp2,36 triliun, Ditjen Perumahan Rp480 miliar dan Ditjen Bina Konstruksi sebesar Rp40 miliar.
Dalam pemberitaan sebelumnya, Senior Vice President Corporate Secretary PTPP Bakhtiyar Efendi menegaskan PTPP telah dan akan mengikuti semua lelang atau tender yang diselenggarakan oleh pemerintah maupun BUMN.
Saat ini, PTPP menyasar dan mengikuti tender untuk proyek dalam sektor gedung dan infrastruktur. Dia menjelaskan PTPP telah memenangkan tender 2 ruas jalan tol bersama dengan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. dan PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk. (JKON).
Proyek tersebut yakni pembangunan jalan tol menuju IKN segmen KKT Kariangau-Tempadung dengan nilai proyek Rp1,9 triliun serta Jalan tol IKN segmen Tempadung-Jembatan Pulau Balang senilai Rp2,1 triliun. Skema penyelesaiannya pun menggunakan kerja sama operasi (KSO).