Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat di zona hijau sebesar 0,15 persen pada perdagangan akhir pekan ini, Jumat (9/9/2022). Mayoritas big cap perbankan hijau dan saham PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) kembali paling ramai diperdagangkan.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 15.01 WIB IHSG berada pada posisi 7.242,65 atau naik 10,63 poin. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG berfluktuasi pada rentang 7.206-7.270.
Pada penutupan perdagangan, tercatat ada 235 saham menguat, 288 saham melemah, dan 177 saham stagnan alias tidak mencatatkan adanya perubahan. Kapitalisasi pasar naik ke Rp9.493,51 triliun.
Saham PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) mengalami pelemahan 4 persen menjadi 192. Tetap menduduki posisi saham dengan nilai perdagangan tertinggi mencapai Rp1,6 triliun dengan volume 8,1 miliar lembar saham.
Sementara itu, grup perbankan besar kompak menghijau membantu menutup IHSG di zona hijau. Saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) meningkat 1,4 persen atau 125 poin ke level 9.075 dengan nilai perdagangan Rp579,8 miliar.
Saham bank lain seperti, BBCA, BBRI, BBNI menguat dengan naik 0,3 persen, 0,22 persen, dan 0,28 persen seiring dengan volume perdagangan yang juga tinggi.
Baca Juga
Saham-saham top gainers di antaranya OKAS, OBMD, SMDM, JKON, DEWI, dan PSKT yang masing-masing harga sahamnya melompat 34,93 persen, 24 persen, 18,54 persen, 17,65 persen, 13,08 persen, dan 11,69 persen.
Saham 10 besar big cap menguat kembali dipimpin TPIA yang melejit 6,94 persen ke level 2.620. Selanjutnya, ada ASII dan TLKM yang naik 1,88 persen dan 0,88 persen.
Saham komoditas seperti HRUM, ANTM, INDY, dan ADRO juga menguat masing-masing 3,39 persen, 2,86 persen, 1,63 persen, dan 0,25 persen.
Direktur MNC Asset Management Edwin Sebayang mengatakan, bursa saham Amerika Serikat yang menguat menjadi sentimen IHSG hari ini. Lonjakan saham sektor keuangan dan kesehatan atau farmasi menjadi faktor pendorong indeks Dow Jones yang menguat 0,61 persen, jika dikombinasikan dengan naiknya harga komoditas minyak sebesar 1,27 persen dan nikel sebesar 1,19 persen berpotensi menjadi katalis pendorong penguatan IHSG hari ini.
“Di lain pihak, turunnya beberapa harga komoditas seperti CPO, batu bara, emas dan timah di tengah kembali naiknya yield obligasi Indonesia dan AS tenor 10 tahun berpotensi menjadi sentimen negatif bagi IHSG Jumat ini,” papar Edwin, Jumat (9/9/2022).
Harga sejumlah komoditas diketahui melemah, seperti CPO yang turun sebesar 22,15 persen dalam 10 hari, harga batu bara turun di hari ketiga sebesar 0,14 persen, seiring turunnya harga emas di hari pertama sebesar 0,62 persen dan timah di hari kedua sebesar 1,67 persen.