Bisnis.com, JAKARTA - Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibayangi oleh sentimen negatif dari dalam dan luar negeri seperti harga BBM dan kebijakan The Fed.
Direktur MNC Asset Management Edwin Sebayang mengatakan, Indeks DJIA kembali terpuruk di hari keempat sebesar 280,44 poin atau turun 0,88 persen. Dengan demikian, selama 4 hari Indeks DJIA sudah turun tajam 1781,36 poin atau 5,44 persen.
Menurut Edwin, turunnya indeks DJIA ini menyusul komentar terbaru dari Presiden Federal Reserve Cleveland Loretta Mester yang mengatakan saat ini The Fed butuh untuk menaikkan suku bunga hingga sedikit di atas 4 persen pada awal tahun depan dan menahannya di sana.
Loretta juga mengatakan, dia tidak mengantisipasi The Fed akan menurunkan suku bunga tahun depan. Komentar Loretta tersebut merupakan kelanjutan dari komentar New York Fed President dan Chairman The Fed, Jerome Powell, yang tidak kendur untuk menaikkan FFR dalam memerangi inflasi.
"Terjungkalnya Indeks DJIA tersebut dikombinasikan dengan kembali turunnya harga beberapa komoditas berpotensi menjadi sentimen negatif bagi perdagangan di awal September," kata Edwin, Kamis (1/9/2022).
Hal tersebut ditambah dengan masih alotnya tarik menarik rencana kenaikan harga BBM domestik. Adapun Edwin memperkirakan IHSG akan bergerak di rentang 7.108 hingga 7.213.
Baca Juga
Edwin merekomendasikan untuk beli beberapa saham seperti ADMR, ADHI, UNTR, TOWR, BBNI, KLBF, MAPI, BMRI, PTPP, dan INTP.