Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laba Emiten Pendatang Toba Surimi (CRAB) Tumbuh Triple Digit

Seiring dengan kenaikan pendapatan, laba bersih emiten dengan kode entitas CRAB ini juga meningkat signifikan sebesar 120,9 persen (yoy).
Direktur Utama CRAB Gindra Tardy (kiri) saat bertemu dengan Kepala Perwakilan Bisnis Indonesia Sumut - Aceh Fitri Agustina di kantor PT Toba Surimi Industries Tbk, Kawasan Industri Medan, Sumut, Jumat (26/8/2022). / Nanda Fahriza Batubara
Direktur Utama CRAB Gindra Tardy (kiri) saat bertemu dengan Kepala Perwakilan Bisnis Indonesia Sumut - Aceh Fitri Agustina di kantor PT Toba Surimi Industries Tbk, Kawasan Industri Medan, Sumut, Jumat (26/8/2022). / Nanda Fahriza Batubara

Bisnis.com, MEDAN - Emiten hasil perikanan PT Toba Surimi Industries Tbk. membukukan pendapatan  Rp323,06 miliar pada Semester I/2022. Rapor top line emiten bersandi CRAB ini tumbuh 31,3 persen secara dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy).

Seiring dengan pendapatan, laba bersih CRAB juga meningkat signifikan sebesar 120,9 persen (yoy). Tepatnya dari Rp3,3 miliar menjadi Rp7,3miliar. Direktur Utama CRAB Gindra Tardy mengatakan, pihaknya berupaya mengoptimalkan kinerja demi terus meningkatkan pendapatan dan laba Perseroan.

Satu di antaranya dengan cara menjaga konsistensi serta mentaati prinsip kerja yang selama ini dipegang teguh Perseroan. Yaitu menjaga hubungan kemitraan.

Bagi CRAB, setiap mitra perusahaan wajib diprioritaskan. Mulai dari pemasok maupun pembeli. Menurut Gindra, prinsip ini telah setia menemani perjalanan mereka sejak berdiri pada 1997 silam.

"Bisnis harus dikelola secara berkelanjutan dan kredibel. Filosofi bisnis kami didasarkan pada kemitraan. Itulah mengapa kami sangat menghargai kemitraan bisnis kami," kata Gindra saat berbincang dengan Bisnis di kantornya Kawasan Industri Medan (KIM), Minggu (28/8/2022).

Di samping menjaga setiap mitra, kata Gindra, CRAB juga menjadikan diversifikasi produk sebagai andalan bisnis mereka. CRAB juga berupaya konsisten menjaga dan mengembangkan kualitas produk.

"Saya percaya bisnis tanpa diversifikasi akan sulit. Jadi harus luas, tetapi diversifikasi produk itu tidak gampang," kata Gindra.

Selain pendapatan dan laba, total aset yang dimiliki CRAB juga bertambah pada Semester I/2022. Per 30 Juni 2022, total aset CRAB tercatat Rp332.798.980.003. Asetnya bertambah senilai Rp43.362.355.113 kurun enam bulan terhitung dari 31 Desember 2021 lalu.

Sementara itu, liabilitas CRAB tercatat Rp212.162.717.213 per 30 Juni 2022. Sedangkan ekuitas tercatat Rp120.636.262.790.

PT Toba Surimi Industries Tbk resmi melantai di Bursa Efek Indonesia pada 10 Agustus 2022 lalu. Emiten dengan kode entitas CRAB ini berhasil menghimpun dana segar Rp58,5 miliar berkat penyelenggaraan Initial Public Offering (IPO).

CRAB merupakan emiten ketiga asal Sumatra Utara yang melantai di BEI pada 2022. Secara keseluruhan, CRAB merupakan emiten ke-43 yang tercatat di BEI pada tahun ini.

Sebelum CRAB, terdapat dua emiten asal Sumut lainnya yang lebih dulu melantai di BEI pada 2022. Kedua emiten tersebut adalah PT Sumber Tani Agung Tbk (STAA) dan PT Murni Sadar Tbk (MTMH). Kini, total ada 13 emiten asal Sumut yang telah tercatat di BEI.

"CRAB emiten Sumut yang listing ketiga di tahun 2022," kata Kepala Bursa Efek Indonesia Perwakilan Sumatra Utara Pintor Nasution.

CRAB berkecimpung dalam bisnis pengalengan, pembekuan, pengolahan, dan pengawetan hasil perikanan. Kantornya berada di Jalan Pulau Pinang 2, Kawasan Industri Medan II, Kabupaten Deli Serdang, Sumatra Utara.

Perusahaan ini berdiri pada 23 Desember 1997. Kala itu, karyawannya berjumlah 50 orang dengan satu divisi yang fokus pada pengolahan daging kepiting. Perseroan ini telah memperkerjakan 975 orang karyawan dan memiliki dua unit pabrik di Sumatra Utara.

Pasar penjualan produk CRAB awalnya hanya di Amerika Serikat. Namun seiring perkembangan, CRAB melebarkan sayap ke berbagai negara di belahan benua Eropa, Asia, Australia. Kemudian juga ke Kanada, Britania Raya, Arab dan Indonesia. Perseroan juga berencana melakukan ekspansi pangsa pasar di China.

Setiap bulan, CRAB mampu memproduksi 120.000 kaleng produk kepiting pasteurisasi, lalu 1,82 juta kaleng makanan laut steril dan 110.000 kilogram makanan laut beku.

Perseroan memperoleh bahan baku dari berbagai lokasi di Indonesia. Namun terkadang, CRAB juga mengimpornya dari luar negeri.

Dari IPO pada 10 Agustus 2022 lalu, CRAB mengantongi segar senilai Rp58,5 miliar. Gindra menjelaskan, dana tersebut akan digunakan Perseroan untuk berbagai keperluan.

Sebanyak 94,35 persen dana IPO akan dipakai untuk modal kerja perseroan. Antara lain pembelian bahan baku, bahan penunjang, gaji, tunjangan karyawan dan berbagai biaya operasional.

Sedangkan 5,65 persen sisanya akan digunakan untuk belanja modal perseroan dalam rangka ekspansi kapasitas produksi. Yakni pengadaan lima unit kapal laut untuk menangkap ikan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper