Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bitcoin Cs. Anjlok usai Powell Pasang Sikap Hawkish

Bitcoin, Ethereum, dan aset kripto lainnya anjlok dalam 24 jam terakhir setelah Gubernur The Fed Jerome Powell memberikan komentar hawkish di Jackson Hole.
Ilustrasi Bitcoin. Reuters
Ilustrasi Bitcoin. Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Pasar aset kripto terus mendapat tekanan. Bitcoin dan aset digital lain anjlok tajam menyusul komentar Gubernur The Fed Jerome Powell dalam Simposium Jackson Hole.

Melansir CoinMarketCap pada hari Sabtu (27/8/2022) pukul 09.11 WIB, Bitcoin bertengger di zona merah dengan harga US$ 20.281 atau turun 6,02 persen selama 24 jam. Dalam sepekan, Bitcoin melemah 3,6 persen.

Altcoin lainnya, Ethereum (ETH) yang digadang-gadang akan memasuki fase bullish jelang The Merge, lengser 10,55 persen di harga US$ 1.508,64 selama 24 jam terakhir dan 6,97 persen dalam sepekan.

Dalam Simposium Tahunan Bank Sentral di Jackson Hole, Wyoming, AS, pada Jumat (26/8), Gubernur The Fed Jerome Powell mengindikasikan bahwa bank sentral akan berupaya menurunkan inflasi sampai pada tingkat yang baik.

Dia juga mengatakan bahwa mengurangi inflasi kemungkinan akan membutuhkan periode pertumbuhan di bawah tren yang berkelanjutan, menyebabkan rasa sakit bagi bisnis dan individu di masa depan.

Powell mengatakan para pembuat kebijakan di Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) memiliki "fokus menyeluruh" untuk membawa inflasi kembali ke target tahunan bank sentral 2,0 persen.

“Kami mengambil langkah tegas dan cepat untuk memoderasi permintaan agar lebih selaras dengan pasokan, dan untuk menjaga ekspektasi inflasi tetap terkendali. Kami akan terus melakukannya sampai kami yakin pekerjaan selesai,” kata Powell, Jumat (26/8/2022).

Sebelumnya, Trader Tokocrypto Afid Sugiono mengatakan market kripto bergerak flat atau sideways dalam beberapa hari terakhir, lantaran mengantisipasi simposium Jackson Hole. Investor memilih wait and see terhadap kepastian arah kebijakan moneter AS ke depan ketimbang buru-buru melakukan price actions di market kripto.

Dari sisi sentimen makroekonomi lainnya memang saat ini belum mendukung market kripto. Meningkatnya inflasi di Amerika Serikat dan beberapa negara di Eropa yang tinggi, tentu membuat komoditas beresiko seperti aset kripto ikut terdampak.

"Investor sedang memutar otak untuk mengamankan aset mereka dan memilih instrumen investasi yang dirasa lebih aman. Terlebih dalam beberapa hari terakhir ini indeks dolar AS menguat moderat," jelas Afid.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Halaman
  1. 1
  2. 2
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper