Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rapat Dewan Gubernur BI Dimulai Hari Ini, Rupiah Dibuka Melemah

Saat rupiah dibuka loyo, mata uang lain di kawasan Asia terpantau turut melemah, dipimpin oleh won Korea Selatan yang melemah 0,94 persen terhadap dolar AS.
Karyawati menghitung uang rupiah di salah satu kantor cabang PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. di Jakarta, Selasa (16/8/2022). Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawati menghitung uang rupiah di salah satu kantor cabang PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. di Jakarta, Selasa (16/8/2022). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dibuka melanjutkan pelemahan pada Senin (22/8/2022), sejalan dengan mayoritas mata uang lain di kawasan Asia yang dibuka di zona merah.

Berdasarkan data Bloomberg, mata uang Garuda dibuka melemah 0,32 persen atau turun 47 poin sehingga berada di posisi Rp14.885 per dolar AS. Sementara itu, indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, pada pukul 09.10 WIB terpantau menguat 0,05 persen atau 0,05 poin ke level 108,22.

Sejumlah mata uang lain di kawasan Asia terpantau turut melemah, dipimpin oleh won Korea Selatan yang melemah 0,94 persen terhadap dolar AS. Kemudian disusul oleh dolar Taiwan yang melemah 0,21 persen, dan baht Thailand melemah 0,20 persen.

Mata uang di Asia Pasifik yang turut melemah terhadap dolar AS adalah yen Jepang sebesar 0,31 persen dan yuan China 0,13 persen.

Macro Equity Strategist Samuel Sekuritas Indonesia Lionel Priyadi menyebutkan, investor di pasar negara maju menjual obligasi dan saham mereka dan berpindah ke dolar AS Jumat lalu (19/8/2022), dengan pertimbangan arah kebijakan Federal Reserve.

Investor akan menunggu pidato Jerome Powell di simposium Jackson Hole pada Jumat (26/8/2022) untuk melihat apakah hipotesis dovish pivot akan bertahan.

Saat ini, pasar memperkirakan The Fed untuk menahan suku bunga lebih lama hingga akhir kuartal III/2023 atau awal kuartal IV/2023. Sebelumnya pasar memperkirakan penurunan suku bunga akan dimulai pada Juli 2023.

"Kami memperkirakan obligasi dan saham di pasar negara maju akan melemah minggu ini, sementara indeks dolar AS akan menguat ke 108-109. Akibatnya, rupiah akan tetap berada di bawah tekanan depresiasi. Kami mengulangi kembali rekomendasi kami untuk menahan posisi long pada USD/IDR dengan target ke Rp15.000 per dolar AS," ungkap Lionel dalam riset harian, Senin (22/8/2022).

Samuel Sekuritas Indonesia juga memperkirakan pasar komoditas akan tetap bearish. Namun, batu bara kemungkinan akan terus mengalami fluktuasi akibat pengumuman terbaru dari Rusia yang akan menghentikan aliran pasokan gas melalui Nord Stream 1 selama tiga hari mulai akhir bulan ini (31 Agustus - 2 September) untuk pemeliharaan fasilitas.

Pengumuman itu dibuat setelah militer Rusia menerima beberapa serangan jauh di belakang garis depan mereka di Krimea. Tampaknya situasi geopolitik di Ukraina tetap berbahaya minggu ini setelah serangan bom mobil di Moskow kemarin yang menewaskan putri seorang propagandis Putin. Serangan ini cukup mengejutkan Rusia, dan Putin mungkin akan membalas dengan menjadikan pasokan gasnya sebagai 'senjata'.

Di Tanah Air, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dan anggota Anggota Dewan Gubernur lain dijadwalkan menggelar Rapat Dewan Gubernur (RDG) Agustus 2022 pada hari ini dan besok (22-23 Agustus 2022). 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper