Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Dibuka di Zona Merah, GOTO, BBNI & ASII Berguguran

Tercatat, 159 saham menguat, 166 saham melemah dan 235 saham bergerak di tempat pada awal perdagangan IHSG pagi ini.
Karyawan melintasi papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (9/8/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan melintasi papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (9/8/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka di zona merah pada perdagangan awal pekan ini, Senin (22/8/2022).

Berdasarkan data Bloomberg, pada pukul 09.00 WIB IHSG dibuka melemah pada posisi 7.150,41, turun 22,01 poin atau 0,31 persen dibandingkan dengan harga penutupan pada pekan lalu. IHSG sempat menyentuh level tertinggi 7.154,26 pada beberapa saat setelah pembukaan.

Tercatat, 159 saham menguat, 166 saham melemah dan 235 saham bergerak di tempat. Kapitalisasi pasar terpantau pada posisi Rp9.334,61 triliun.

Saham PT PT Bakrie & Brothers Tbk. (BNBR) terpantau menjadi saham dengan penurunan terbesar sejauh ini dengan koreksi 6,94 persen ke posisi Rp67 per saham. Saham PT Yanaprima Hastapersada Tbk. (YPAS) menyusul pelemahan dengan koreksi 6,92 persen ke posisi Rp740.

Sementara itu, saham-saham dengan kenaikan terbesar di antaranya adalah PT Centratama Telekomunikasi Tbk. (CENT) yang menguat 10,59 persen ke Rp188, kemudian PT Jaya Agra Wattie Tbk. Naik 9,49 persen, dan PANI serta MAPA masing-masing menguat 9,80 persen dan 9,72 persen.

Sementara dari jajaran big cap, penurunan terbesar terjadi pada saham PT GoTo Gojek Tokopedia tbk. (GOTO) dengan koreksi sebesar 1,80 persen ke harga Rp328 per saham. Kemudian saham PT Bank Negara Indonesia Tbk. (BBNI) menyusul penurunan sebesar 1,47 persen ke harga Rp8.375 per saham, dan ASII serta BYAN masing-masing turun 1,08 persen dan 0,15 persen.

Sebelumnya, Direktur MNC Asset Management Edwin Sebayang dalam risetnya menuturkan, selama seminggu lalu IHSG menguat sebesar 0,17 persen. Kenaikan tersebut utamanya didorong oleh aksi beli investor asing yang membukukan net buy selama seminggu lalu sekitar Rp2,99 triliun. 

Meski demikian, Edwin memperkirakan IHSG di awal pekan ini akan mengalami tekanan jual. Hal ini seiring cukup banyaknya sentimen negatif yang berkembang mulai dari turunnya Indeks DJIA sebesar turun 0,86 persen, serta melemahnya EIDO sebesar 1,05 persen. 

"Pergerakan pasar juga dipengaruhi oleh sentimen akan dinaikkannya harga BBM pertalite dan solar dalam minggu ini serta sudah ditemukannya pertama kali penderita cacar monyet di Jakarta," katanya. 

Secara terpisah, CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas William Surya Wijaya menjelaksan IHSG saat ini masih berada dalam rentang konsolidasi wajar. Faktor kembali bergeraknya roda perekonomian yang tercermin dari rilis data perekonomian menunjukkan dalam jangka panjang masih akan terlihat kenaikan IHSG.

“IHSG akan didorong oleh kinerja emiten yang baik serta minat investor yang tercermin lewat capital inflow,” jelasnya dalam riset harian, Senin (22/8/2022)

William memprediksi hari ini IHSG berpotensi menguat dalam kisaran 7002 – 7223. Adapun saham-saham yang dapat dicermati antara lain JSMR, TLKM, HMSP, KLBF, UNVR, ICBP, ASRI, PWON, dan BBCA.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper