Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rupiah Ditutup Lesu Rp14.838 per Dolar AS, Yen Jepang Paling Boncos

Saat rupiah loyo di hadapan dolar AS, sejumlah mata uang lain di kawasan Asia terpantau turut melemah hari ini.
Karyawan memperlihatkan uang rupiah dan dolar AS di gerai penukaran mata uang asing Dolarindo di Jakarta, Rabu (6/72022). Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawan memperlihatkan uang rupiah dan dolar AS di gerai penukaran mata uang asing Dolarindo di Jakarta, Rabu (6/72022). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS kembali ditutup melemah pada akhir pekan Jumat (19/8/2022), sejalan dengan mayoritas mata uang lain di kawasan Asia yang ditutup di zona merah.

Berdasarkan data Bloomberg, mata uang Garuda ditutup melemah tipis 0,01 persen atau turun 1,5 poin sehingga berada di posisi Rp14.838 per dolar AS. Sementara itu, indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, pada pukul 15.05 WIB terpantau menguat 0,18 persen atau 0,197 poin ke level 107.612.

Sejumlah mata uang lain di kawasan Asia terpantau turut melemah, dipimpin oleh yen Jepang yang melemah 0,56 persen terhadap dolar AS, kemudian disusul won Korea Selatan yang melemah 0,42 persen.

Yuan China juga terpantau melemah terhadap dolar AS dengan koreksi 0,38 persen. Begitu pula rupee India melemah 0,12 persen dan dolar Singapura sebesar 0,14 persen.

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi dalam riset hariannya, Kamis (18/8/2022), telah memperkirakan rupiah akan ditutup melemah di rentang Rp14.820-Rp14.870 per dolar AS pada perdagangan hari ini.

Penguatan dolar AS berlanjut setelah risalah pertemuan The Fed menunjukkan bahwa Bank Sentral AS bisa saja menaikkan suku bunga lebih jauh untuk mengendalikan inflasi.

“Banyak peserta mencatat risiko bahwa The Fed dapat memperketat sikap kebijakan lebih dari yang diperlukan untuk memulihkan stabilitas harga,” tulis Ibrahim.

Besarnya ekspektasi kenaikan suku bunga Fed selanjutnya akan bergantung pada inflasi harga konsumen dan data pekerjaan Agustus 2022. Data-data tersebut akan dirilis sebelum pertemuan The Fed pada September 2022.

Peluang kenaikan suku bunga The Fed sebesar 75 basis poin pada September turun menjadi 40 persen persen setelah risalah rapat, dari sebelumnya 52 persen. Sementara peluang kenaikan 50 basis poin naik menjadi 60 persen.

Di sisi lain, kondisi keuangan yang lebih longgar karena benchmark imbal hasil treasury AS tenor 10 tahun bertahan di bawah 3 persen dan membaiknya pasar kredit dan saham juga meningkatkan spekulasi bahwa The Fed mungkin perlu lebih agresif dalam menaikkan suku bunga.

Sementara itu dari dalam negeri, pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi pada 2023 mencapai 5,3 persen, meski perekonomian dunia dihantui krisis. Dalam Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (RAPBN) Tahun Anggaran 2023, belanja negara diproyeksikan sebesar Rp3.041,7 triliun dan pendapatan negara diproyeksikan sebesar Rp2.443,6 triliun.

“Dengan demikian, defisit APBN diproyeksikan mencapai 2,58 persen dari produk domestik bruto (PDB). Pemerintah mulai melakukan normalisasi dengan menetapkan target defisit kembali ke level prapandemi Covid-19, yakni di bawah 3 persen,” kata Ibrahim. 

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper