Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Serapan Capex Intraco Penta (INTA) Belum Maksimal, Ini Penyebabnya

Intraco Penta (INTA) melakukan perubahan strategi dalam pembelian barang-barang baru tahun ini.
Pekerja melakukan perawatan alat berat articulate dump truck di workshop PT Intraco Penta Prima Servis (IPPS) Balikpapan, Kalimantan Timur, Selasa (25/9/2018)./JIBI-Dwi Prasetya
Pekerja melakukan perawatan alat berat articulate dump truck di workshop PT Intraco Penta Prima Servis (IPPS) Balikpapan, Kalimantan Timur, Selasa (25/9/2018)./JIBI-Dwi Prasetya

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten perdagangan alat berat PT Intraco Penta Tbk. (INTA) menganggarkan dana belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp52,53 miliar untuk tahun 2022.

CFO PT Intraco Penta Willianto Febriansa mengatakan, nominal capex dibuat sesuai rencana kerja dan anggaran biaya (RKAB). Mayoritas dana belanja dialokasikan untuk melakukan pembelian alat berat yang kemudian akan disewakan.

Meski demikian, Willianto mengatakan realisasi capex pada 2022 belum berjalan secara maksimal sebab perusahaan melakukan perubahan strategi dalam pembelian barang-barang baru. 

“Perusahaan memutuskan melanjutkan maintenance alat yang sudah ada dibanding melakukan pembelian barang modal tahun ini,” katanya dalam paparan publik insidentil perusahaan, Jumat (19/8/2022).

Sementara itu, Direktur Utama Intraco Penta Petrus Halim menambahkan, secara umum tahun 2022 yang ditandai dengan perbaikan kondisi pandemi menjadi endemi akan memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Berdasarkan pengalaman tahun 2021, INTA cukup yakin pemulihan yang dilakukan pemerintah akan menciptakan iklim usaha yang kondusif.

Menurut Petrus, pascapandemi pemerintah akan mewujudkan banyak proyek terkait dengan infrastruktur yang belum diselesaikan. Hal ini akan menjadi peluang yang sangat baik bagi Perseroan.

Ia menuturkan, prospek usaha pada 2022 akan lebih baik dibandingkan dengan tahun sebelumnya, khususnya di bidang-bidang industri terkait dengan alat berat seperti peningkatan kebutuhan sektor industri komoditas terhadap alat berat baik batu bara, nikel maupun agribisnis, manufaktur dan infrastruktur serta industri lainnya.

“Ke depan, tantangan yang menjadi fokus utama Perseroan adalah modal kerja yang harus lebih dioptimalkan. Dengan modal kerja yang lebih baik, tentunya INTA akan lebih leluasa untuk melakukan ekspansi,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper