Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

RAPBN Infrastruktur Rp392 Triliun 2023, Saham BUMN Karya Merah

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menambah anggaran infrastruktur dalam RAPBN 2023 sebesar 7,8 persen menjadi Rp392 triliun belum berdampak terhadap kinerja BUMN.
(Kiri-kanan) Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Presiden RI Joko Widodo, Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri BUMN Erick Thohir, dan Duta Besar RI Beijing Djauhari Oratmangun dalam agenda pertemuan bilateral Indonesia dengan China, Selasa (26/7/2022). Dok: BPMI Setpres
(Kiri-kanan) Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Presiden RI Joko Widodo, Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri BUMN Erick Thohir, dan Duta Besar RI Beijing Djauhari Oratmangun dalam agenda pertemuan bilateral Indonesia dengan China, Selasa (26/7/2022). Dok: BPMI Setpres

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo menaikan anggaran infrastruktur dalam pidato Nota Keuangan RAPBN 2023 pada Selasa (16/8/2022). Kendati anggaran tersebut meningkat, saham-saham grup BUMN karya masih belum bergeliat.

Mengutip nota keuangan, Selasa (16/8/2022), Jokowi menganggarkan belanja infrastruktur pada 2023 sebesar Rp392 triliun, tumbuh 7,8 persen dibandingkan dengan 2022 sebesar Rp363,8 triliun.

Rinciannya, belanja pemerintah pusat sebesar Rp213,38 triliun yang meliputi belanja K/L sebesar Rp189,21 triliun dan non K/L sebesar Rp24,17 triliun.

Kemudian, anggaran infrastruktur melalui transfer ke daerah (TKD) sebesar Rp92,98 triliun dan anggaran infrastruktur melalui pembiayaan anggaran sebesar Rp85,64 triliun.

Anggaran tersebut digunakan untuk 5 hal utama yakni infrastruktur layanan dasar; pemerataan akses infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi (TIK); dan infrastruktur transformasi ekonomi (energi, pangan, konektivitas, dan transportasi).

Selanjutnya, penyelesaian proyek strategis nasional (PSN) dan Ibu Kota Negara (IKN) secara bertahap dan berkelanjutan; dan meningkatkan sinergitas pendanaan antar pemerintah pusat (K/L dan non K/L) dan pemerintah daerah, serta melalui penerapan skema pembiayaan KPBU.

Ternyata, peningkatan belanja infrastruktur pemerintah ini tidak serta merta meningkatkan kinerja saham BUMN karya. Adapun, saham 4 BUMN karya kompak mengalami koreksi pada penutupan perdagangan Selasa (16/8/2022).

Saham PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT) mengalami pelemahan paling dalam dengan terdepresiasi 1,71 persen atau 10 poin ke level 575. Disusul saham PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) yang melemah 0,98 persen ke level 1.015.

Selanjutnya, saham PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) dan PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI) melemah masing-masing 0,93 persen dan 0,62 persen.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada pidatonya dalam rangka Penyampaian Pengantar/Keterangan Pemerintah atas RUU tentang APBN TA 2023 beserta Nota Keuangan di Ruang Sidang Paripurna MPR/DPR, Jakarta pada Selasa (16/8/2022).

Anggaran tersebut, diarahkan untuk mendukung penguatan penyediaan pelayanan dasar; mendukung peningkatan produktivitas melalui infrastruktur energi dan pangan yang terjangkau, andal dan memperhatikan aspek lingkungan, serta pemerataan infrastruktur dan akses TIK.

Jokowi menyampaikan, guna mendukung target percepatan pembangunan infrastruktur, pemerintah akan menggunakan strategi memadukan anggaran dengan bauran skema pendanaan.

"[Ini] Akan dilakukan melalui sinergi sisi pembiayaan investasi dan belanja Kementerian/ Lembaga serta meningkatkan peran swasta. Skema KPBU menjadi model pembiayaan yang terus ditawarkan," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper