Bisnis.com, JAKARTA – PT Ciptadana Sekuritas Asia mempertahankan rekomendasi beli atau buy untuk emiten ritel PT Ace Hardware Indonesia Tbk. (ACES) meski kinerja semester I/2022 masih di bawah ekspektasi perusahaan.
Analis Ciptadana Sekuritas Asia Robert Sebastian melalui risetnya menyampaikan bahwa penyebab utama laba bersih ACES mengalami penurunan berasal dari beban gaji yang meningkat 33 persen secara kuartalan yang meningkat menjadi Rp381,7 miliar.
“Kami percaya beban gaji yang lebih tinggi tersebut disebabkan oleh pembayaran tunjangan hari raya pada kuartal II/2022,” tulis Robert dalam risetnya yang dipublikasikan Bloomberg, dikutip Minggu (14/8/2022).
Mengutip laporan keuangan per 30 Juni 2022, ACES melaporkan total laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk di kuartal II/2022, turun 12,47 persen menjadi Rp242,40 miliar. Sedangkan pada kuartal II/2021 tercatat sebesar Rp276,94 miliar.
Robert mengatakan menurunnya laba perseroan pada paruh pertama tahun ini karena pendapatan yang lebih rendah dan tergerusnya margin, diluar ekspektasi Ciptadana Sekuritas sehingga baru mencapai 34,4 persen target Ciptadana di tahun 2022.
Sementara itu, penurunan pendapatan ACES di kuartal II/2022, disebutkan Robert masih sejalan dengan perkiraan Ciptadana Sekuritas yang telah mencapai 47,6 persen target di tahun 2022.
Baca Juga
Adapun penjualan bersih ACES mengalami penurunan sebesar 2,58 persen menjadi Rp3,31 triliun pada semester I/2022, dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya sebanyak Rp3,40 triliun.
Total penjualan bersih tersebut berasal dari dua bagian yaitu penjualan dan penjualan konsinyasi masing-masing sebesar Rp3,23 triliun dan Rp75,13 miliar.
Pada bagian penjualan sendiri terdiri dari penjualan produk perbaikan rumah tangga, produk gaya hidup yang mengalami penurunan penjualan masing-masing menjadi Rp1,74 triliun, Rp1,35 triliun. Sementara untuk produk permainan justru mengalami kenaikan penjualan dari Rp130,99 miliar pada kuartal II/2021 menjadi Rp136,50 miliar.
“Kami percaya, penjualan yang cenderung flat (datar) di paruh pertama tahun 2022 disebabkan oleh masih bertahannya virus Covid-19 Omicron dan sub-varian hingga kuartal II/2022,” lanjutnya.
Dia menjelaskan, meski tingkat kematian pada varian tersebut tidak sebesar dan tidak seberbahaya barian sebelumnya, penyebaran virus tersebut tergolong cepat sehingga mempengaruhi mobilitas masyarakat dan berdampak negatif pada perdagangan ACES.
Selain itu, di kuartal II/2022, ACES telah membuka empat gerai baru yang berlokasi di Tangerang, Palembang, Lombok, dan Magelang. Kemudian pada awal kuartal III/2022, perseroan membuka satu gerai baru yang berlokasi di Yogyakarta dengan luas 2.200 m² yang merupakan gerai ke-9 yang dibuka sepanjang 2022.
Dengan demikian total gerai yang dimiliki Ace Hardware Indonesia saat ini sebanyak 223 gerai. Pembukaan gerai ini sesuai dengan perkiraan Ciptadana Sekuritas, di mana ACES diperkirakan akan membuka 10 gerai baru di tahun 2022.
Seterusnya, Robert mengungkapkan pertumbuhan rata-rata penjualan tiap toko (same store sales growth/SSSG) emiten ritel tersebut berada di level minus 5,2 persen pada semester II/2022.
Sementara pada bulan Juni, SSSG ACES di wilayah Jakarta telah berada di teritori positif 1 persen, tetapi masih negatif 3,8 persen untuk semester I/2022.
“Oleh sebab itu, kami mempertahan rekomendasi buy untuk saham ACES dengan target harga di 2022 yang lebih rendah yaitu Rp990 per lembar saham,” tulis Robert.
Berdasarkan data Bloomberg, pada penutupan perdagangan Jumat (12/8/2022), saham ACES terpantau menguat 2,78 persen atau 20 poin ke level 740. Sementara kapitalisasi pasar ACES tercatat sebesar Rp12,69 triliun.
Selama sepekan terakhir saham ACES tercatat telah meningkat sebesar 7,25 persen. Namun sepanjang tahun saham ACES justru telah menurun sebesar 42,19 persen.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.