Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penjualan dan Laba Bersih ITMG Moncer, Sahamnya Malah Anjlok

Saham PT Indo Tambangraya Megah Tbk. (ITMG) malah menurun setelah rilis kinerja semester I/2022 yang positif.
Peta operasi ITMG. Saham PT Indo Tambangraya Megah Tbk. (ITMG) malah menurun setelah rilis kinerja semester I/2022 yang positif. Istimewa
Peta operasi ITMG. Saham PT Indo Tambangraya Megah Tbk. (ITMG) malah menurun setelah rilis kinerja semester I/2022 yang positif. Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten tambang batu bara PT Indo Tambangraya Megah Tbk. (ITMG) meraih pertumbuhan pendapatan dan laba bersih sepanjang semester I/2022. Namun, saham ITMG malah menurun.

Pada penutupan perdagangan Kamis (11/8/2022), saham ITMG turun 6,7 persen atau 2.7000 poin menjadi Rp37.600. Nilai transaksi mencapai Rp898,54 miliar.

Kapitalisasi pasar Rp42,49 triliun dengan valuasi PER 3,1 kali. Sepanjang 2022, saham ITMG masih melambung 84,31 persen.

Laba bersih ITMG melesat 291,77 persen secara YoY pada semester I/2022 menjadi US$460,82 juta atau setara Rp6,85 triliun (kurs Jisdor 30 Juni 2022 Rp14.882 per dolar AS). Pada semester I/2021, ITMG hanya mengantongi laba bersih sebesar US$117,62 juta.

Peningkatan besar laba bersih ITMG tidak terlepas dari kenaikan pendapatan bersih perseroan sepanjang Januari—Juni 2022. Pada periode ini, pendapatan bersih ITMG mencapai US$1,42 miliar atau sekitar Rp21,15 triliun, 110,19 persen lebih tinggi daripada pendapatan bersih semester I/2021 sebesar US$676,30 juta.

Pendapatan perseroan ini sebagian besar diperoleh dari penjualan batu bara ke pihak ketiga yang mencapai US$1,37 miliar. Adapun penjualan batu bara ke pihak berelasi selama periode ini tercatat sebesar US$41,66 juta.

Meningkatnya pendapatan perseroan juga turut mengerek beban pokok pendapatan menjadi US$672,38 juta sepanjang semester I/2022, naik 49,76 persen daripada US$448,95 juta pada semester I/2021.

Kenaikan beban terutama disebabkan oleh bertambahnya royalti/iuran eksploitasi sebesar 134,42 persen menjadi US$185,93 juta, dari US$79,31 juta pada periode yang sama pada tahun sebelumnya. Beban pembelian batu bara juga meningkat sebesar 190,17 persen secara tahunan, dari US$48,10 juta pada semester I/2021 menjadi US$139,59 juta pada semester I/2022.

Meski beban pokok pendapatan naik, laba kotor perseroan tetap melesat 229,52 persen menjadi US$749,16 juta, dari US$227,34 juta pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Adapun hingga akhir Juni, ITMG mencatatkan peningkatan jumlah aset sebesar US$307,52 juta sehingga menjadi US$1,97 miliar pada 30 Juni 2022, dari US$1,66 miliar di akhir 2021.

Selain aset, total liabilitas perseroan di akhir Juni 2022 juga meningkat sebesar US$27,15 juta sehingga menjadi US$491,83 juta, dari US$464,68 juta pada akhir Desember 2021.

Sebelumnya, Direktur Komunikasi Korporat & Hubungan Investor Indo Tambangraya Megah Yulius Gozali menyatakan ITMG menargetkan volume produksi batu bara pada tahun 2022 sebanyak 17,5 juta ton hingga 18,8 juta ton dan volume penjualan sebesar 20,5 juta hingga 21,5 juta ton.

“Saat ini, perusahaan masih mempertahankan target produksi yang sama untuk tahun 2022,” sebut Yulius.

Sepanjang 2021, ITMG memproduksi 18,2 juta ton batu bara dengan volume penjualan 20,1 juta ton. Sementara itu, penjualan bersih pada tahun 2021 tercatat sebesar US$2,1 miliar dan margin laba kotor naik dari 17 persen tahun lalu menjadi 44 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper