Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

HUT Pasar Modal Ke-45, BEI Sukses Menampung 804 Emiten

BEI sepanjang tahun ini telah memfasilitasi pencatatan dengan hingga Jumat (5/8/2022) lalu baru saja merayakan masuknya emiten terbuka yang ke-800.
Pengunjung melintas di dekat Logo Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Senin (22/6/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pengunjung melintas di dekat Logo Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Senin (22/6/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Merayakan hari ulang tahun (HUT) ke-45 pembukaan perdagangan dan diaktifkannya kembali Pasar Modal Indonesia, sudah ada lebih dari 800 perusahaan tercatat sebagai perusahaan publik.

Direktur Utama Bursa Efek Indonesia Iman Rachman mengungkapkan BEI sepanjang tahun ini telah memfasilitasi pencatatan dengan hingga Jumat (5/8/2022) lalu baru saja merayakan masuknya emiten terbuka yang ke-800.

“Jadi kami merayakan dengan penanaman pohon, termasuk dalam rangka program HUT pasar modal ini juga, menanam 800 pohon di masing-masing provinsi,” kata Iman dalam pembukaan HUT Pasar Modal Indonesia, Rabu (10/8/2022).

Adapun, per hari ini, emiten yang tercatat di Bursa Efek Indonesia sudah bertambah empat sehingga totalnya menjadi 804. Sepanjang tahun ini sendiri, sudah ada 38 emiten yang melantai di bursa.

“Target kami dan ini, sampai akhir tahun adalah mampu mencapai sebanyak 55 emiten,” imbuh Iman.

Namun demikian, masih banyak tantangan bagi pasar modal Indonesia, karena tidak hanya bicara tentang kuantitas, tetapi juga bagaimana juga ke depan memperoleh emitenn dengan kualitas yang memang bisa memperoleh kinerja yang baik.

Iman memaparkan, dibandingkan dengan bursa Asean, Indonesia menjadi bursa dengan IPO terbanyak di Asean dalam empat tahun berturut-turut sejak 2018. Bursa Indonesia juga berhasil mencapai pertumbuhan tertinggi sebanyak 39 persen dibandingkan dengan 2017.

Dari sisi investor pasar modal, jumlah investor Indonesia mencapai 9,4 juta, di mana 4 juta di antaranya adalah investor saham. Jumlah tersebut meningkat 8 kali lipat dari 2017 dan 59 persen dari investor tersebut di bawah 30 tahun atau milenial.

“Namun demikian juga masih ada tantangan bagi kita bahwa transaksi harian kita saat ini dari 4 juta investor, atau total 9 juta investor, baru sekitar 200.000 sampai 300.000. Artinya kita perlu lebih banyak dipenuhi investor dari 4 juta tadi yang harus lebih aktif bertrading harian,” kata Iman.

Dari sisi kepemilikan saham, investor ritel juga meningkat empat kali lipat menjadi 16 persen di tahun dibandingkan dengan 2017. Hal ini juga meningkatkan porsi transaksi investor ritel di mana dalam 5 tahun terakhir sudah mencapai 47 persen dari total transaksi. Artinya sudah hampir ekual dengan investor institusi.

BEI bersama-sama dengan OJK dan SRO terus melakukan upaya pengembangan pasar modal Indonesia. Secara garis besar inisiatif strategis yang kami lakukan fokus kepada 3 hal pertama mengenai perlindungan investor yang kedua pendalaman pasar, dan ketiga Sinergi serta konektivitas regional,” ungkap Iman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper