Bisnis.com, JAKARTA — Pengelola jaringan kafe Starbucks dan restoran Subway di Indonesia PT MAP Boga Adiperkasa Tbk. (MAPB) membukukan kenaikan kinerja sepanjang semester I/2022. Selain mencatat kenaikan penjualan, MAPB juga membalikkan rugi menjadi laba selama periode ini.
Penjualan MAPB tercatat naik 32,41 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi Rp1,55 triliun, dibandingkan dengan Rp1,17 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Kenaikan penjualan MAPB disumbang oleh kenaikan segmen makanan sebesar 26,54 persen yoy menjadi Rp951,41 miliar dari sebelumnya Rp751,83 miliar. Segmen minuman juga melesat 52,05 persen yoy menjadi Rp518,53 miliar dari sebelumnya Rp341,02 miliar.
Seiring dengan naiknya pendapatan, beban pokok penjualan juga meningkat menjadi Rp480,87 miliar, 24,70 persen lebih tinggi dibandingkan dengan semester I/2021 sebesar Rp385,60 miliar. Kenaikan penjualan yang lebih tinggi membuat laba kotor MAPB tetap naik 36,17 persen menjadi Rp1,07 triliun dari Rp790,40 miliar pada Januari-Juni 2021.
MAPB juga berhasil membalikkan rugi yang sempat dialami pada semester I tahun lalu. Laba periode berjalan perseroan mencapai Rp76,31 miliar dibandingkan dengan rugi Rp20,06 miliar pada semester I/2021.
Pada 30 Juni 2022, total aset MAP Boga mencapai Rp2,32 triliun, naik 3,61 persen dibandingkan dengan posisi 31 Desember 2021 sebesar Rp2,24 triliun.
Baca Juga
Adapun liabilitas MAPB pada 30 Juni 2022 berada di posisi Rp1,23 triliun, naik 0,34 persen dibandingkan posisi 31 Desember 2021 Rp1,23 triliun.
Analis BRI Danareksa Sekuritas Eka Savitri mengatakan dalam risetnya, dikutip Senin (8/8/2022), kemampuan MAPB membalikkan rugi menjadi laba turut dipengaruhi oleh meningkatnya jumlah gerai Subway. Di sisi lain, MAPB juga telah menghapus Domino dan dan Burger King dari portofolionya.