Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nilai Tukar Dolar AS Naik Tersengat Ekpektasi Suku Bunga The Fed

Nilai tukar dolar AS menguat pada Sabtu (6/8/2022) setelah ekspektasi The Fed yang perlu terus meningkatkan suku bunga secara agresif.
Mata uang rupiah dan dolar Amerika Serikat di salah satu money changer, Jakarta, Sabtu (30/7/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha
Mata uang rupiah dan dolar Amerika Serikat di salah satu money changer, Jakarta, Sabtu (30/7/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Nilai tukar dolar AS menguat pada Sabtu (6/8/2022) setelah ekspektasi The Fed yang perlu terus meningkatkan suku bunga secara agresif.

Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya, memperpanjang kenaikan tajam menyusul laporan, yang menunjukkan data penggajian non-pertanian (NFP) meningkat 528.000 pekerjaan bulan lalu, kenaikan terbesar sejak Februari.

Indeks dolar, yang tetap di bawah tertinggi pertengahan Juli, terakhir naik 0,8 persen pada 106,57. Indeks dolar naik sekitar 0,2 persen tepat sebelum rilis laporan ketenagakerjaan Departemen Tenaga Kerja AS. Indeks naik sekitar 0,6 persen untuk minggu ini.

"Ini adalah laporan yang jauh lebih kuat dari yang diharapkan. Artinya adalah The Fed tidak dapat berputar pada titik ini. Federal Reserve harus terus menaikkan suku bunga. Orang-orang yang mengatakan mari kita lakukan lebih lambat sedang disingkirkan di sini dengan laporan ini," kata Axel Merk, presiden dan kepala investasi di Merk Investment di Palo Alto, California, dikutip dari Antara.

Menurutnya dolar AS lebih kuat terhadap hampir semua mata uang. AS sedang berkinerja baik ketika suasana umum adalah bahwa dunia sedang melambat.

Terhadap yen, dolar terakhir naik 1,5 persen pada 134,99 yen. Untuk minggu ini, dolar naik 1,3 persen terhadap yen.

The Fed pekan lalu menaikkan suku bunga kebijakannya sebesar tiga perempat poin persentase. Bank sentral AS telah menaikkan suku bunga itu sebesar 225 basis poin sejak Maret, tetapi investor baru-baru ini menilai apakah Fed mungkin kurang agresif dalam menaikkan suku bunga di masa depan. Indeks dolar naik lebih dari 11 persen sejauh tahun ini di tengah prospek suku bunga yang lebih tinggi.

Sterling turun 0,8 persen terhadap dolar pada 1,2066 dolar, sehari setelah bank sentral Inggris (BoE) menaikkan suku bunga terbesar dalam 27 tahun guna melawan lonjakan inflasi dan memperingatkan bahwa resesi panjang akan dimulai pada kuartal keempat tahun ini.

Euro turun 0,7 persen terhadap greenback di 1,0178 dolar. Di pasar uang kripto, bitcoin terakhir naik 1,2 persen pada US$22.886,45.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper