Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penurunan Saham Tesla dan Meta Bikin Wall Street Bergejolak

Wall Street ditutup beragam pada Sabtu (6/8/2022) dengan indeks S&P 500 melemah tertekan Tesla dan Meta.
Wall Street ditutup beragam pada Sabtu (6/8/2022) dengan indeks S&P 500 melemah tertekan Tesla dan Meta. Bloomberg/Michael Nagle
Wall Street ditutup beragam pada Sabtu (6/8/2022) dengan indeks S&P 500 melemah tertekan Tesla dan Meta. Bloomberg/Michael Nagle

Bisnis.com, JAKARTA - Wall Street ditutup beragam pada Sabtu (6/8/2022) dengan indeks S&P 500 melemah tertekan Tesla dan Meta.

Penurunan terjadi setelah laporan pekerjaan yang kuat menggagalkan optimisme baru-baru ini bahwa Federal Reserve mungkin menghentikan kampanye agresifnya untuk mengendalikan inflasi tinggi.

Indeks Dow Jones Industrial Average meningkat 76,65 poin atau 0,23 persen, menjadi menetap di 32.803,47 poin. Indeks S&P 500 turun 6,75 poin atau 0,16 persen, menjadi berakhir di 4.145,19 poin. Indeks Komposit Nasdaq jatuh 63,03 poin atau 0,50 persen, menjadi ditutup di 12.657,55 poin.

Enam dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di zona merah, dengan sektor konsumer non-primer dan komunikasi masing-masing tergelincir 1,66 persen dan 0,88 persen, memimpin penurunan. Sementara itu, sektor energi terangkat 2,04 persen, menjadi kelompok berkinerja terbaik seiring kenaikan harga minyak.

Untuk minggu ini, indeks Dow kehilangan 0,1 persen, sedangkan S&P 500 dan Nasdaq yang padat teknologi masing-masing menguat 0,4 persen dan 2,2 persen.

Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan pada Jumat (5/8/2022) bahwa pengusaha AS menambahkan 528.000 pekerjaan baru pada Juli, melebihi ekspektasi. Tingkat pengangguran turun tipis menjadi 3,5 persen, lebih rendah dari perkiraan ekonom 3,6 persen.

Laporan tersebut menambah data terbaru yang melukiskan gambaran optimis ekonomi terbesar dunia setelah mengalami kontraksi pada paruh pertama tahun ini. Itu menumpulkan ekspektasi investor bahwa The Fed mungkin akan menghentikan serangkaian kenaikan suku bunga yang bertujuan untuk mendinginkan ekonomi.

"Dari perspektif kebijakan moneter, pertumbuhan lapangan kerja yang kuat di atas inflasi yang terlalu tinggi adalah banyak alasan untuk tetap mengetatkan kebijakan," Chris Low, kepala ekonom di FHN Financial dikutip dari Antara.

Tesla jatuh 6,6 persen dan sangat membebani S&P 500 dan Nasdaq. Meta Platforms pemilik Facebook kehilangan 2,0 persen dan Amazon merosot 1,2 persen, juga menurunkan indeks.

Imbal hasil obligasi pemerintah AS naik karena peluang kenaikan suku bunga 75 basis poin pada September meningkat. Itu membantu saham bank, dengan JPMorgan naik 3,0 persen, dan membantu Dow Jones Industrial Average tetap di wilayah positif.

Fokus sekarang beralih ke data inflasi yang akan dirilis minggu depan, dengan harga konsumen tahunan AS diperkirakan akan melonjak sebesar 8,7 persen pada Juli setelah kenaikan 9,1 persen pada Juni.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper