Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan distributor BBM dan bahan kimia dasar, PT AKR Corporindo Tbk. (AKRA) mencatatkan kinerja positif di kuartal II/2022, membawanya menjadi salah satu emiten yang menarik dicermati.
Analis Samuel Sekuritas Muhammad Farras Farhan dan Muhammad Gibran dalam risetnya menjelaskan, AKRA masih berpeluang untuk terus bertumbuh ditopang tingginya permintaan energi dan bahan baku dari berbagai sektor industri. Hal ini seiring momentum kenaikan harga komoditas global.
“Kami memperkirakan AKR Corporindo mampu meningkatkan volume distribusi migasnya menjadi 2,9 juta kl atau naik 19 persen year-on-year (yoy) tahun ini,” terang mereka, dikutip Rabu (3/8/2022).
Sementara itu, di sektor bisnis distribusi dan logistik bahan kimia, AKRA juga berpotensi menerima banyak permintaan dari sektor pertambangan, khususnya permintaan untuk soda kaustik yang digunakan dalam pemrosesan nikel karena suplainya yang terbatas di pasar global.
Infrastruktur yang dimiliki AKR Corporindo saat ini diyakini mampu menyalurkan bahan kimia secara bulk dengan volume lebih besar sehingga meningkatkan efisiensi.
“Kami memproyeksikan AKRA mampu meningkatkan volume distribusi bahan kimianya hingga mencapai 1,7 juta kl, naik 17 persen yoy,” imbuh tim analis.
Baca Juga
Selain itu, kerja sama AKRA dengan Pelindo III dalam membangun mega proyek Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) di Gresik, Jawa Timur, juga dapat meningkatkan pendapatan perseroan.
Laba bersih AKRA pun diproyeksikan tumbuh 11,7 persen menjadi Rp1,6 triliun di tahun ini.
Oleh karena itu, Samuel Sekuritas pun mempertahankan rekomendasi beli saham AKRA dengan target harga Rp1.500 yang merefleksikan 18,2 kali P/E pada 2022.
Pada perdagangan Rabu (3/8/2022) pukul 14.03 WIB, saham AKRA naik 30 poin atau 2,4 persen menjadi Rp1.280. Kapitalisasi pasarnya Rp25,69 triliun dengan valuasi PER 13,45 kali. Sepanjang 2022 saham AKRA 55,72 persen.
Adapun risiko utama investasi yaitu penurunan permintaan akibat memburuknya iklim investasi.
Dalam pemberitaan Bisnis sebelumnya, Direktur Utama AKR Corporindo Haryanto Adikoesoemo mengatakan perseroan mencatatkan pertumbuhan yang kuat pada semester I/2022 di tengah volatilitas sektor energi dan gangguan rantai pasokan.
“Permintaan terhadap bahan kimia dasar dan BBM terjadi peningkatan seiring peningkatan produksi di sektor pertambangan, perkebunan, dan sektor lain yang tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan domestik, tetapi juga peningkatan kebutuhan ekspor yang signifikan,” kata Haryanto dalam keterangan resminya, Senin (25/7/2022).
Sepanjang semester I/2022, AKRA membukukan pendapatan Rp22,1 triliun, naik 106,54 persen yoy dari Rp10,7 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Jika dirinci, pendapatan AKRA di segmen BBM naik 121 persen yoy menjadi Rp16,8 triliun, pendapatan bahan kimia dasar kimia meningkat 115 persen secara tahunan senilai Rp4,25 triliun, jasa logistik dan pendapatan manufaktur juga menguat masing-masing 13 persen dan 58 persen.
Pendapatan yang meningkat tersebut didukung pertumbuhan segmen perdagangan dan distribusi serta harga jual rata-rata bahan kimia dasar dan BBM yang didistribusikan.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.