Bisnis.com, JAKARTA - PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) mencatatkan peningkatan kinerja untuk 6 bulan pertama 2022. AKR Corporindo mencatatkan peningkatan pendapatan dan laba bersih sepanjang semester I/2022.
AKR Corporindo mencatatkan laba bersih sebesar Rp955 miliar di semester I/2022. Laba bersih ini tumbuh 74 persen dibandingkan Rp550 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Sementara itu, pendapatan emiten berkode saham AKRA ini tumbuh 107 persen menjadi Rp22,1 triliun, dari Rp10,5 triliun dibandingkan semester I/2021.
Peningkatan pendapatan ini didukung oleh pertumbuhan volume di segmen perdagangan dan distribusi, yang disertai peningkatan signifikan di harga jual rata-rata bahan kimia dasar dan BBM yang didistribusikan perseroan.
Beberapa segmen pendapatan AKRA meningkat signifikan, yakni pendapatan BBM yang meningkat 121 persen menjadi Rp16,8 triliun, pendapatan kimia meningkat 115 persen menjadi Rp4,25 triliun, jasa logistik meningkat 13 persen menjadi Rp415 miliar, dan pendapatan manufaktur meningkat 58 persen menjadi Rp429 miliar.
Sementara itu, pendapatan dari kawasan industri tercatat turun 66 persen dari Rp442 miliar di semester I/2021, menjadi Rp150 miliar di semester I/2022.
Baca Juga
Haryanto Adikoesoemo, Presiden Direktur AKRA mengatakan pihaknya menghasilkan pertumbuhan yang kuat pada semester I/2022 ini, dengan mencetak performa konsisten selama 3 tahun terakhir. Meskipun terjadi volatilitas di sektor energi, dan disrupsi rantai pasokan yang signifikan, perseroan menghasilkan kenaikan laba dengan tetap menjaga arus kas serta kekuatan neraca keuangan.
“Permintaan terhadap bahan kimia dasar dan BBM terjadi peningkatan seiring peningkatan produksi di sektor pertambangan, perkebunan, dan sektor lain yang tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan domestik, tetapi juga peningkatan kebutuhan ekspor yang signifikan untuk memenuhi kebutuhan akibat kondisi pasar global terkini," kata Haryanto dalam keterangan resminya, Senin (25/7/2022).
Dia melanjutkan, AKR Corporindo dengan kekuatan infrastruktur logistik dan rantai pasokan, juga Investasi di teknologi informasi, dapat melanjutkan pemenuhan kebutuhan konsumen tanpa adanya gangguan.
"Manajemen risiko yang tangguh dan bisnis model yang teruji dalam mengatur fluktuasi harga, serta memastikan pass-through harga sambil menjaga nilai absolut dari marjin, juga menjadi faktor utama kuatnya kinerja di masa penuh tantangan ini," ucapnya.
Adapun hingga akhir Juni 2022, AKRA mencatatkan peningkatan total aset menjadi Rp27,8 triliun, naik dari akhir 2021 sebesar Rp23,5 triliun.
Total liabilitas perseroan tercatat meningkat dari Rp12,2 triliun di 31 Desember 2021, menjadi Rp15,8 triliun di 30 Juni 2022.
Begitu juga dengan total ekuitas AKRA yang meningkat menjadi Rp11,9 triliun pada 6 bulan pertama 2022, dari Rp11,2 triliun di akhir 2021.