Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Listing di BEI Besok (3/8), Saham Aman Agrindo (GULA) Oversubscribed 61 Kali  

Harga per lembar saham Rp250 terbentuk berdasarkan hasil dari bookbuilding di rentang harga Rp250 - Rp300. 
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (26/7/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (26/7/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA- Saham PT Aman Agrindo Tbk. (GULA) dengan harga penawaran Rp250 per lembarnya mengalami kelebihan permintaan atau oversubscribed 61 kali saat penawaran umum perdana.

Seperti diketahui, GULA akan mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia pada hari Rabu, (3/8/2022). Harga per lembar saham Rp250 terbentuk berdasarkan hasil dari bookbuilding di rentang harga Rp250 - Rp300.

Ada pun Aman Agrindo menerbitkan 214,072 juta lembar saham yang mewakili 20 persen modal ditempatkan dan disetor setelah penawaran umum perdana.  Dengan demikian, target perolehan dana dari IPO mencapai Rp53,5 miliar. Adapun Saham GULA termasuk dalam kategori saham syariah.

Direktur Utama GULA, Andreas Utomo mengatakan, proses bookbuilding telah berjalan dengan baik dan memberikan gambaran minat investor untuk ikut terlibat berinvestasi dalam bidang perkebunan tebu, perdagangan gula dan industri gula.

“Kepercayaan para investor tersebut juga menjadi bukti bahwa bisnis yang dikelola perseroan memiliki prospek yang bagus,” ucapnya dalam keterangan resmi GULA, Selasa (2/8/2022).

Andreas mengungkapkan 23 persen dana hasil IPO akan digunakan untuk belanja modal berupa pembangunan  pabrik gula merah dan fasilitas penunjang lainnya untuk menunjang kegiatan produksi gula merah dengan pihak ketiga.

"Selain itu juga untuk belanja modal berupa pembelian dan instalasi mesin produksi gula merah dengan pihak ketiga sebesar 57% dan sisanya akan digunakan untuk modal kerja Perseroan, termasuk namun tidak terbatas untuk pembelian kebutuhan bahan baku dan bahan pendukung serta untuk membiayai kegiatan operasional Perseroan," urainya.

Perseroan telah menunjuk PT UOB Kay Hian Sekuritas untuk bertindak sebagai  penjamin pelaksana emisi efek dan menargetkan pendapatan pada 2022 sebesar Rp219 miliar. Target ini meningkat sebesar 15,87 persen dibanding 2021. Adapun laba bersih pada 2022 ditargetkan sebesar Rp9 miliar berdasarkan target pertumbuhan penjualan.

Pada Januari 2022, Perseroan telah menandatangani kontrak senilai Rp29 miliar untuk pembelian mesin produksi gula merah guna meningkatkan penjualan.

“Pendapatan Perseroan tahun 2023 pasca IPO diproyeksikan akan naik 1,8 kali lipat dengan laba bersih tumbuh hingga 357% dibanding  2021,” ungkap Andreas.

GULA merupakan perusahaan yang memiliki kegiatan usaha utama dalam bidang perkebunan tebu, perdagangan gula, dan industri gula. Hingga saat ini perseroan telah melakukan kegiatan perdagangan terhadap beberapa jenis gula yaitu gula pasir, gula cair, dan gula merah yang sumbernya diperoleh dari pemasok gula.

Khusus untuk kegiatan perdagangan gula merah baru dijalankan oleh perseroan sejak awal 2022.  Lebih lanjut, Perseroan juga  melaksanakan perdagangan tebu yang sumbernya diperoleh dari perkebunan tebu yang dijalankan oleh GULA, baik dengan lahan yang disewa dari pihak ketiga maupun lahan milik perusahaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper