Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kinerja Apple & Amazon Moncer, Wall Street Menghijau

Ketiga indeks utama bursa AS ditutup menguat, sekaligus mencatatkan kinerja terbaik sejak tahun 2020.
Pelaku pasar sedang memantau perdagangan di bursa New York Stock Exchange (NYSE), New York, AS, Senin (20/9/2021)./Bloomberg
Pelaku pasar sedang memantau perdagangan di bursa New York Stock Exchange (NYSE), New York, AS, Senin (20/9/2021)./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Amerika Serikat ditutup menguat pada perdagangan Jumat (29/7/2022) dan mencatat kinerja terbaik sejak 2020, didorong oleh kinerja saham teknologi besar seperti Apple dan Amazon.com.

Berdasarkan data Bloomberg, indeks Dow Jones Industrial Average ditutup menguat 0,97 persen ke level 32.845,13, sedangkan indeks S&P 500 menguat 1,42 persen  ke 4.130,29 dan Nasdaq menguat 1,88 persen.

Indeks S&P menguat 7,97 persen sepanjang Juli, sedangkan Nasdaq Composite melonjak 11,35 persen. Adapuin Dow Jones melemah tipis 5,62 persen dalam sebulan terakhir.

Saham teknologi memimpin kenaikan pada hari Jumat, dengan Amazon.com Inc. dan Apple Inc. melonjak setelah mencatat kinerja yang lebih baik dari perkiraan. Hal ini meredakan kekhawatiran terhadap perlambatan laba pada saat banyak emiten teknologi besar mengurangi kebutuhan stafnya.

Meskipun as sinyal mengkhawatirkan dari proksi ekonomi seperti Walmart Inc. dan United Parcel Service Inc., musim pendapatan secara keseluruhan ternyata lebih cerah dari yang diharapkan.

Sekitar 75 persen dari emiten indeks S&P 500 yang telah merilis laporan keuangan telah mencatatkan kinerja di atas perkiraan analis. Hal ini memicu spekulasi bahwa korporasi di AS akan mampu mengatasi badai inflasi, kenaikan suku bunga yang sangat besar, dan pertumbuhan yang berkurang.

Model nilai wajar Bloomberg Intelligence menunjukkan resesi sederhana mungkin telah diperhitungkan setelah aksi jual saham tahun ini. Hal ini berarti pemulihan harga dapat terjadi di paruh kedua tahun 2022.

Kepala investasi iCapital Anastasia Amoroso mengatakan fakta bahwa pendapatan tidak seburuk yang ditakuti adalah hal yang sangat konstruktif bagi pasar.

“Jadi saya pikir apa yang bisa terjadi selama beberapa minggu ke depan adalah momentum teknis benar-benar membuat saham menguat, saat kita menunggu langkah The Fed atau angka inflasi berikutnya,” ungkap Amoroso seperti dikutip Bloomberg, Sabtu (30/7/2022).

Terlepas dari rebound besar Wall Street bulan ini, beberapa pengamat pasar masih skeptis tentang reli ini akan berkelanjutan karena banyak tantangan ekonomi.

Kepala investasi CIBC Private Wealth US David Donabedian mengatakan tren penguatan saat ini lebih cocok disebut sebagai reli di dalam pasar bearish, daripada awal pasar bullish.

 “Kami mengharapkan rasio P/E yang lebih rendah pasar telah berada di posisi terendah. Meskipun pasar ekuitas sebagian telah pulih, kami berharap itu akan menguji ulang posisi terendah yang kami lihat di bulan Juni."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper