Bisnis.com, JAKARTA - Emiten farmasi Boenjamin Setiawan, PT Kalbe Farma Tbk. (KLBF) mencatatkan pertumbuhan penjualan bersih sepanjang Semester I/2022 sehingga laba bersih perseroan pun tembus Rp1,63 triliun.
Berdasarkan laporan keuangan yang tidak diaudit per 30 Juni 2022 dan dipublikasikan di Harian Bisnis Indonesia, Jumat (29/7/2022), emiten berkode KLBF ini mencatatkan kinerja penjualan bersih Rp13,87 triliun naik 12,15 persen dibandingkan dengan Rp12,37 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
Seiring kenaikan pendapatan, beban pokok penjualan juga turut meningkat 15,81 persen menjadi Rp8,07 triliun. Dengan begitu, laba bruto KLBF naik menjadi Rp5,79 triliun dari Rp5,39 triliun pada paruh pertama tahun lalu.
Selanjutnya, sejumlah beban emiten milik orang terkaya ke-8 di Indonesia ini turut terkerek, seperti beban penjualan naik 7,9 persen menjadi Rp2,93 triliun, serta beban umum dan administrasi naik hampir Rp2 miliar menjadi Rp687,15 miliar.
Perseroan juga berhasil mencatatkan pendapatan operasi lainnya sebesar Rp73,33 miliar naik dibandingkan dengan tahun lalu dan bagian atas laba entitas asosiasi sebesar Rp25,47 miliar.
Hal ini membuat laba sebelum pajak penghasilan KLBF tercatat sebesar Rp2,13 triliun pada Semester I/2022 dibandingkan dengan Rp1,92 triliun pada Semester I/2021.
Baca Juga
Setelah dikurangi beban pajak dan lain-lain, laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk KLBF meningkat 9,39 persen dari Rp1,49 triliun menjadi Rp1,63 triliun pada paruh pertama 2022.
Adapun, total aset lancar KLBF cenderung stabil turun 1,5 persen menjadi Rp25,26 triliun per Juni 2022 dari Rp25,66 triliun pada akhir tahun lalu.
Sementara, posisi liabilitas KLBF tercatat Rp4,53 triliun naik 2,95 persen dari 31 Desember 2021 yang sebesar Rp4,4 triliun.