Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Infovesta Ungkap Efek Rebalancing LQ45 dan IDX30 Tak Masif

Efeknya rebalancing kali ini tidak akan drastis sekali merubah LQ45 dan IDX30 kecuali jika saham GOTO yang masuk karena jika dilihat mendorong pertumbuhan IHSG
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (26/7/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (26/7/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA – Pasca bongkar pasang atau rebalancing konstituen, PT Infovesta Utama memperkirakan prospek indeks LQ45 dan IDX30 masih sejalan dengan pertumbuhan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di tahun ini.

Bursa Efek Indonesia telah melakukan evaluasi terhadap indeks LQ45 dan IDX30 dengan memasukan lima konstituen baru di kedua indeks tersebut untuk periode Agustus 2022 hingga Januari 2023.

Di Indeks LQ45, BEI memasukkan tiga saham baru, yakni PT Bank Jago Tbk. (ARTO), PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS), dan PT Indika Energy Tbk. (INDY). Sementara itu, di IDX30, BEI memasukkan 3 saham terbaru, yakni PT Bank Jago Tbk. (ARTO) dan PT Harum Energy Tbk. (HRUM) , dan PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG).

Vice President Infovesta Utama Wawan Hendrayana mengungkapkan perubahan konstituen maupun rasio yang ada dalam indeks LQ45 dan IDX30 menggunakan kriteria berdasarkan likuiditas dan memang tidak fokus pada fundamentalnya.

“Kalau likuiditasnya lagi bagus artinya sedang diminati oleh investor. Dengan masuknya saham-saham ini artinya bisa memberikan sumbangsih lah untuk pergerakan indeks tersebut,” ungkap Wawan kepada Bisnis, Selasa (26/7/2022).

Wawan menjelaskan bahwa sektor yang baru masuk konstituen saat ini yaitu perbankan dan komoditas adalah sektor yang sedang booming. Oleh karena itu, dia mengharapkan rebalancing indeks kali ini mencerminkan referensi dari investor.

Namun Wawan juga mengatakan bahwa perubahan konstituen maupun rasio pada indeks LQ45 dan IDX30 porsinya tidak terlalu besar, sehingga dia memperkirakan perubahannya tidak akan terlalu drastis.

Menurut Wawan, efeknya rebalancing kali ini tidak akan drastis sekali merubah LQ45 dan IDX30 kecuali jika saham GOTO yang masuk karena jika dilihat mendorong pertumbuhan IHSG sepanjang tahun ini.

“Kalau menurut saya trennya [indeks LQ45 dan IDX30] masih on track. Saya masih melihat bahwa perkiraan pertumbuhan IHSG tahun ini sebesar 10 persen, sekitar 7.400 - 7.500,” lanjut Wawan.

Apalagi Wawan mengatakan akan rilisnya laporan keuangan emiten kuartal II/2022 ke depan akan turut memberikan keyakinan kepada investor jika emiten-emiten tersebut mengalami pertumbuhan baik dari sisi top line maupun bottom line, sehingga akan turut terefleksi dengan pertumbuhan indeks LQ45 dan IDX30.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper