Bisnis.com, JAKARTA - Grup bisnis finansial Astra, PT Astra Sedaya Finance memiliki tiga obligasi jatuh tempo senilai Rp1,54 triliun pada semester II/2022. Perseroan disebut memiliki kas yang baik untuk memenuhi kewajiban tersebut.
Berdasarkan data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), ketiga obligasi jatuh tempo tersebut yakni Obligasi Berkelanjutan ASF IV Tahap Tahap III 2019 Seri B senilai Rp800,38 miliar yang jatuh tempo pada 23 Oktober 2022.
Selanjutnya, Obligasi Berkelanjutan III ASF Tahap IV Seri C senilai Rp200 miliar yang jatuh tempo pada 2 November 2022. Terakhir, Obligasi Berkelanjutan V ASF Tahap III 2021 Seri A senilai Rp540,94 miliar jatuh tempo pada 2 November 2022.
Head of Investor Relations Astra International Tira Ardianti menuturkan secara garis besar, obligasi ASF yang jatuh tempo dapat dilunasi dari kas internal, karena memiliki perputaran arus kas operasi yang cukup baik.
"ASF menerbitkan obligasi baru setiap tahunnya dan obligasi merupakan salah satu alternatif sumber pendanaan mereka. Naik turun suku bunga di pasar keuangan adalah hal biasa," terangnya kepada Bisnis, dikutip Minggu (24/7/2022).
Menurutnya, kendati suku bunga dan yield obligasi naik, sejauh ini kinerja grup jasa keuangan cukup baik. Situasi ekonomi, dan pasar keuangan khususnya, akan dipantau dan terus dievaluasi dari waktu ke waktu.
Baca Juga
"Kami akan informasikan secara berkala kinerja anak-anak usaha kami termasuk jasa keuangan," jelasnya.
Berdasarkan data Kustodian Sentra Efek Indonesia (KSEI), pada semester II/2022 terdapat 86 obligasi dari 55 emiten yang akan jatuh tempo dengan nilai total mencapai Rp54,75 triliun.
Mengutip data Pefindo, pada semester I/2022 penerbitan obligasi mencapai Rp72,7 triliun, melesat 68 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya senilai Rp43,3 triliun.
Adapun untuk mandat per 30 Juni 2022 dan belum listing mencapai Rp64,6 triliun dari 50 perusahaan yang didominasi sektor properti.