Bisnis.com, JAKARTA- Indonesia Commodity & Derivatives Exchange (ICDX) memperkirakan pergerakan komoditas energi masih mampu bullish pada kuartal III/2022.
Research and Development ICDX Girta Yoga mengatakan, terdapat beberapa katalis yang akan mendorong pergerakan komoditas energi di kuartal III/2022. Meski demikian, terdapat sentimen lain yang menahan pergerakan tersebut.
"Misalnya kelanjutan pakta produksi OPEC, ini yang bisa berimbas ke harga energi. Karena pakta produksi OPEC akan selesai, tetapi OPEC belum memberi sinyal akan melanjutkannya atau tidak," kata Yoga, dalam Commodity Outlook ICDX, Rabu (20/7/2022).
Menurut Yoga, kelanjutan dari pakta produksi OPEC ini akan mempengaruhi keseimbangan pasokan energi di pasar.
Sementara itu, katalis lainnya datang dari embargo produk energi Rusia, perkembangan situasi Covid-19 di China, komitmen pengurangan emisi global, penggunaan kendaraan listrik, dan kelanjutan negosiasi nuklir Iran.
Lebih lanjut, Yoga memperkirakan harga crude oil pada kuartal III/2022 akan memiliki resistance pada rentang US$110-US$120 per barel. Sementara support berada di rentang US$85-US$75 per barel.
Baca Juga
Lalu, harga gas alam memiliki resistance di US$7,50-US$8,50 per mmbtu. Support harga gas alam ada di rentang US$5,50-US$4,50 per mmbtu.
Adapun untuk harga batu bara, memiliki resistance di rentang harga US$475-US$500 per ton. Support dari batu bara ada di rentang harga US$350-US$325 per ton.