Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Top 5 News BisnisIndonesia.id: Pilih Saham Kala Ekspor CPO Bebas Pajak & Batu Bara Anjlok

Emiten-emiten sektor perkebunan kelapa sawit kembali ketiban berkah seiring dengan meluncurnya kebijakan pungutan ekspor produk crude palm oil (CPO) 0 persen dari pemerintah. Saham sektor ini pun bersiap kembali meroket.Kabar tersebut menjadi salah satu isu pilihan editor Bisnisindonesia.id. Selain itu beragam pemberitaan ekonomi dan bisnis lainnya juga disajikan dari meja redaksi secara mendalam dan analitik.
Pekerja mengumpulkan buah kelapa sawit di salah satu tempat pengepul kelapa sawit di Jalan Mahir Mahar, Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Selasa (26/4/2022). Antara/Makna Zaezar
Pekerja mengumpulkan buah kelapa sawit di salah satu tempat pengepul kelapa sawit di Jalan Mahir Mahar, Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Selasa (26/4/2022). Antara/Makna Zaezar

Bisnis.com, JAKARTA—Emiten-emiten sektor perkebunan kelapa sawit kembali ketiban berkah seiring dengan meluncurnya kebijakan pungutan ekspor produk crude palm oil (CPO) 0 persen dari pemerintah. Saham sektor ini pun bersiap kembali meroket.

Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani Indrawati, mengatakan pungutan ekspor untuk seluruh produk kelapa sawit dan turunannya menjadi nol rupiah alias gratis hingga 31 Agustus 2022.

Aturan tersebut tertuang dalam Menteri Keuangan (PMK) No.115/2022 yang mengatur perubahan tarif pungutan ekspor terhadap minyak sawit mentah (CPO) dan turunannya, antara lain tandan buah segar, biji sawit, kelapa sawit, bungki, CPO, palm oil, used cooking oil, fruit palm oil, dll.

Kabar tersebut menjadi salah satu isu pilihan editor Bisnisindonesia.id. Selain itu beragam pemberitaan ekonomi dan bisnis lainnya juga disajikan dari meja redaksi secara mendalam dan analitik.

Berikut ini intisari dari top 5 News Bisnisindonesia.id, Senin (18/7/2022)

1. Ekspor CPO Bebas Pajak, Saatnya Kembali Lirik Emiten Perkebunan

Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Nafan Aji Gusta Utama, mengatakan bahwa kebijakan tarif pungutan ekspor 0 persen akan berdampak positif terhadap prospek emiten di sektor perkebunan.

Ia mengatakan, langkah ini akan berimbas pada naiknya rata-rata harga jual atau average selling price (ASP) CPO. Sehingga, kinerja keuangan dan saham emiten perkebunan pun dapat meningkat selama pemberlakuan kebijakan tersebut.

“Langkah ini memberi efek positif terhadap potensi kenaikan ASP dalam rangka memenuhi potensi pasar ekspor CPO Indonesia,” jelasnya saat dihubungi pada Minggu (17/7).

Seiring dengan hal tersebut, Nafan mengatakan sejumlah emiten perkebunan masih dapat dicermati oleh para investor. Mirae Asset merekomendasikan saham LSIP pada target harga Rp1.900 dan AALI dengan level harga Rp14.500.

Menurut Nafan, keduanya masih menarik karena merupakan saham berkapitalisasi pasar besar atau big caps. Selain itu, AALI dan LSIP juga masih mencatatkan kinerja fundamental yang solid sepanjang tahun 2022.

2. Memikat ‘Turis’ Bank Digital Agar Beralih Menetap

Keandalan bank digital dalam menggaet nasabah baru melalui berbagai strategi promosi tidak serta berbuah manis. Meski pembukaan nomor rekening baru makin bejibun, mayoritas rekening tersebut hanyalah deretan angka yang tak bergerak nominal simpanannya.

Upaya bank-bank digital untuk memacu pertumbuhan nasabah tidak serta merta membuat layanan perbankan yang mereka hadirkan terserap optimal. Nasabah-nasabah baru yang berhasil dijaring cenderung hanya berhenti sampai di pembukaan rekening dan selanjutnya pasif.

Padahal, harapan awalnya bank-bank digital memiliki basis data nasabah besar, selain agar terjadi perputaran uang, juga bank mengetahui pola transaksi nasabah sehingga kemudian mereka dapat menghadirkan produk yang lebih baik lagi.  

Tampaknya, tujuan mulia tersebut membutuh waktu yang lebih lama lagi, agar perilaku nasabah dari pasif dapat berubah menjadi lebih aktif dalam bertransaksi. Kepasifan nasabah di bank-bank digital tercermin dari porsi nasabah aktif yang masih lebih kecil dibandingkan dengan total nasabah.

3. Startup Tanah Air Diuji Ketika Investor Rem Pendanaan

Ketidakpastian ekonomi global telah memengaruhi minat investor untuk menyetor modal ke startup global sehingga membuat pendanaan anjlok pada kuartal II/2022 yang diikuti dengan sepinya jumlah kesepakatan. Perusahaan rintisan Tanah Air juga harus mulai bersiap dengan tantangan ini.

Hal itu terlihat dari data terbaru yang dipublikasi oleh CB Insights pada 12 Juli bahwa total pendanaan startup secara global menurun hingga 23 persen menjadi US$108,5 miliar pada kuartal II/2022 dibandingkan dengan kuartal sebelumnya senilai US$141,6 miliar.

Penurunan tersebut menjadi yang terbesar secara kuartalan selama satu dekade terakhir. Alhasil, jumlah unicorn juga menurun hingga 43 persen secara global yang hanya mencetak 85 pemain baru, jauh di bawah kuartal II/2021 sebanyak 148 unicorn.  

4. Harga Batu Bara Anjlok, Investor Disarankan Profit Taking

Ajloknya harga batu bara pada akhir pekan ini yang terjadi secara tiba-tiba dapat menjadi momentum bagi investor untuk mulai merealisasikan keuntungan di komoditas ini.

Berdasarkan data Bloomberg, sebagaimana dikutip dari Bisnis.com, harga batu bara untuk kontrak teraktif Juli 2022 turun 9,80 persen ke US$406,55 per metrik ton pada Jumat (15/7).

Penurunan terjadi setelah pejabat pemerintah China menemui Perdana Menteri baru Australia Anthony Albanese, di mana birokrat energi negara itu mengusulkan rencana untuk mengakhiri larangan impor batu bara asal Australia.

Macro Equity Strategist Samuel Sekuritas Indonesia, Lionel Priyadi, menyebutkan langkah ini sebagian dilatarbelakangi oleh keputusan beberapa anggota Uni Eropa untuk menjaga ketahanan energi mereka melalui relaksasi pengoperasian pembangkit listrik tenaga batu bara. Kebijakan China secara langsung akan mempengaruhi Indonesia.

5. Kunci Toyota Perbesar Pangsa Pasar di Semester Pertama 2022

Pasar mobil baru pada paruh pertama tahun ini melaju cukup signifikan. Toyota, yang memimpin pasar otomotif Indonesia, berhasil berakselerasi lebih kencang. Faktor apa?

Berdasarkan data Gaikindo, penjualan ritel mobil baru sepanjang paruh pertama 2022 sebanyak 465.252 unit atau meningkat 77.408 unit (+20,0%) dibandingkan dengan capaian pada periode yang sama 2021 sebanyak 387.844 unit.

“Kami harapkan pertumbuhannya akan tetap positif sampai akhir tahun,” ujar Marketing Director PT Toyota-Astra Motor (TAM) Anton Jimmi Suwandy, Rabu (13/7/2022).

Lima merek mobil terlaris masih diduduki oleh pemain kendaraan penumpang yang kesemuanya mencatatkan kenaikan penjualan dengan akselerasi yang bervariasi.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper