Bisnis.com, JAKARTA - Emiten distributor mobil Avanza, PT Industri dan Perdagangan Bintraco Dharma Tbk. (CARS) yakin momentum pemulihan sektor otomotif dapat mengalahkan sentimen negatif dari kenaikan suku bunga acuan dan tekanan inflasi.
Investor Relations Industri dan Perdagangan Bintraco Dharma menjelaskan jikapun dilakukan penyesuaian terhadap kebijakan suku bunga maka mungkin dilakukan dengan besaran bertahap sehingga dampak ke perekonomian bisa lebih terukur.
"Namun, dengan momentum positif otomotif yang telah terbangun seiring dengan kebijakan insentif PPnBM dan peluncuran model-model mobil baru seperti All New Raize, All New Avanza, All New Veloz sejak tahun lalu, New Fortuner dan All New Land Cruiser di awal tahun 2022 hingga tambahan model baru yang sedianya diperkenalkan tahun ini membuat Perseroan tetap yakin target penjualan 20.000 unit masih cukup realistis untuk dicapai," terangnya kepada Bisnis, Kamis (14/7/2022).
Di sisi lain, emiten berkode CARS ini menyadari adanya potensi perubahan suku bunga acuan Bank Indonesia sebagai respon dari kenaikan FFR The Fed.
Kendati demikian, kebijakan Bank Indonesia mempertahankan suku bunga rendah di level 3,5 persen dengan alasan menjaga stabilitas nilai tukar dan pengendalian inflasi menunjukan BI tidak terburu-buru mengubah kebijakan moneter guna memastikan upaya perbaikan ekonomi tetap berlanjut.
Adapun, penjualan mobil CARS hingga tercatat sebanyak 6.914 unit hingga Mei 2022 atau tumbuh sekitar 8 persen dari posisi yang sama tahun lalu.
Baca Juga
Hingga penutupan perdagangan Kamis (14/7/2022) harga saham CARS bertahan di harga Rp50 per lembar dengan kapitalisasi pasar Rp750 miliar.