Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pakuwon Jati (PWON) Gelar RUPST Besok, Bakal Tebar Dividen?

Pengelola mall Kota Kasablanka (Kokas) dan Gandaria City ini tercatat sudah dua tahun berturut-turut tidak membagikan dividen tunai.
Mal Kota Kasablanka, salah satu pusat perbelanjaan yang dimiliki PT Pakuwon Jati Tbk./pakuwonjati.com
Mal Kota Kasablanka, salah satu pusat perbelanjaan yang dimiliki PT Pakuwon Jati Tbk./pakuwonjati.com

Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan properti dan pengembang mall PT Pakuwon Jati Tbk. (PWON) akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Selasa, (5/7/2022).

Pembagian dividen menjadi salah satu agenda yang ditunggu-tunggu oleh para investor pemegang saham emiten berkode PWON ini.

Pengelola mall Kota Kasablanka (Kokas) dan Gandaria City ini tercatat sudah dua tahun berturut-turut tidak membagikan dividen tunai.

Berdasarkan penelusuran Bisnis, Senin (4/7/2022) Pakuwon Jati secara konsisten membagikan dividen sejak 2012 hingga 2019 dengan jumlah yang semakin meningkat.

Melansir data resmi perseroan, pada 29 Juni 2012 PWON membagikan dividen senilai Rp1,45 per lembar saham, atau setara Rp70 miliar.

Tahun berikutnya, dividen yang ditebarkan melesat 141,37 persen senilai Rp3,50 per saham, atau mencapai Rp168,55 miliar.

Pada 2014 hingga 2017, jumlah dividen yang dibagikan sama persis, yaitu sebesar Rp4,50 per saham atau Rp216,7 miliar.

Sementara itu, beranjak ke tahun 2018, PWON menebar dividen yang bertambah 33,3 persen menjadi Rp6 per saham atau setara Rp288,95 miliar.

Di tahun 2019, dividen PWON mencapai Rp7 per saham atau Rp337,11 miliar.

Namun, mulai 2020-2021 PWON absen membagikan dividen karena sejumlah alasan.

Pada RUPS yang diadakan pada Selasa, (25/8/2020) Direktur Keuangan Pakuwon Jati Minarto Basuki mengatakan, seluruh laba bersih tahun buku 2019 akan digunakan untuk memperkuat struktur permodalan perseroan.

"Tahun ini tidak ada dividen yang dibagikan kepada pemegang saham untuk tahun buku 2019," ujar Minarto.

Pendapatan PWON pada 2019 tercatat naik 1,69 persen menjadi Rp7,20 triliun, dari sebelumnya Rp7,08 triliun. Konstituen indeks Bisnis-27 tersebut membukukan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk senilai Rp2,71 triliun.

Adapun pada tahun buku 2020 pendapatan PWON terkoreksi 44,77 persen, dari Rp7,20 triliun tahun sebelumnya menjadi Rp3,97 triliun. Hal ini menyebabkan laba bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk merosot 65,80 persen menjadi Rp929,91 miliar, dari sebelumnya Rp2,71 triliun.

Sebagai catatan, sepanjang kuartal I/2022 PWON membukukan kenaikan pendapatan bersih sebesar 17,1 persen, dari Rp1,1 triliun menjadi Rp1,3 triliun, sedangkan laba bersih melonjak 56,57 persen dari Rp236,69 miliar di periode yang sama tahun sebelumnya, menjadi Rp370,6 miliar.

Saham sektor properti dan real estate di Bursa Efek Indonesia (BEI) tengah mendapat tekanan, sehingga menyebabkan indeks IDX Sector Properties & Real Estate merosot 13,25 persen secara year-to-date (ytd).

Pada perdagangan sesi pertama Senin (4/7/2022), saham PWON menurun 1,75 persen atau setara 8 poin ke level 450. Sejak awal tahun, saham dengan kapitalisasi pasar Rp21,67 triliun itu tercatat mengalami penurunan sebesar 4,26 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper