Bisnis.com, JAKARTA - Bursa Asia dibuka lebih rendah pada perdagangan awal Juli 2022 menyusul kejatuhan pasar saham global pada akhir semester I/2022.
Pada perdagangan Jumat (1/7/2022) pukul 08.19 WIB, Nikkei 225 turun 0,23 persen, Topix terkoreksi 0,12 persen, dan MSCI AC Asia Pasifik merosot 1,02 persen. Bursa Australia S&P/ASX 200 Index berhasil naik 0,43 persen.
Analis OCBC Sekuritas Hendy Andrean menyampaikan Bursa Asia mengarah ke pembukaan yang lebih rendah pada hari pertama kuartal baru karena investor menunggu hasil survei swasta tentang aktivitas pabrik China. Pasar di Hong Kong ditutup pada hari Jumat karena libur.
Di Wall Street, saham AS ditutup lebih rendah pada kuartal kedua tahun ini. S&P 500, yang mengalami paruh pertama terburuk dalam lebih dari 50 tahun, turun hampir 0,9 persen menjadi 3.785,38.
Sementara itu, Dow Jones Industrial Average tergelincir 253,88 poin atau 0,8 persen menjadi 30.775,43, dan Nasdaq Composite mundur 1,3 persen menjadi 11.028,74.
Penurunan bursa global berpotensi memberikan tekanan terhadap IHSG. Hendy memprediksi IHSG cenderung tertekan dengan level resistan 7.079 dan support 6.802.
Baca Juga
"Secara teknikal, IHSG membentuk pola jual," jelasnya dalam publikasi riset, Jumat (1/7/2022).
IHSG ditutup turun 0,44 persen atau 30,77 poin menjadi 6.911,58 pada Kamis (30/6/2022). Meski gagal bertahan di atas level 7.000, IHSG masih meningkat 5,02 persen pada semester I/2022, terbaik dari pasar saham di Asia Pasifik yang kompak mengalami pelemahan.