Bisnis.com, JAKARTA – Di tengah ketidakpastian di pasar modal pada semester II/2022, PT Aldiracita Sekuritas Indonesia merekomendasikan saham mulai dari BBTN hingga TLKM dari beberapa sektor yang dipandang menarik.
Head of Research Aldiracita Sekuritas Agus Pramono menyampaikan bahwa sekuritasnya memilih saham berdasarkan nilai, barang primer dan juga peka terhadap minat alias interest sensitive.
Oleh karena itu, Agus memilih sektor komoditas, barang konsumen, telekomunikasi, bank dan utilities.
“Saya pilih sektor komoditas, saya melihatnya sebagai tactical. Kalau komoditas harganya lebih tinggi lepas aja, dan kalau harganya kira-kira sudah di bawah ya masuk,” jelasnya dalam acara media gathering, di Jakarta, Selasa (28/6/2022).
Menurutnya untuk sektor komoditas tidak perlu terlalu banyak melihat overall-nya karena menurutnya reli penguatan komoditas masih akan berlanjut di tahun ini. Meski saat ini sedang koreksi, dia memperkirakan koreksi tersebut berlangsung tidak lama dan dalam waktu dekat akan kembali rebound.
Secara khusus dia melihat permintaan terhadap nikel akan tetap tinggi, tetapi tentu untuk saham komoditas energi diperlakukan seperti sarannya sebelumnya yaitu tactical.
Baca Juga
Berlanjut untuk sektor barang konsumen dan juga telekomunikasi, Agus menilai bahwa kedua sektor ini masih terus dibutuhkan terlepas dari banyaknya ketidakpastian maupun tekanan dari pasar global maupun domestik.
Sementara itu, pilihan pada sektor perbankan, Agus mengatakan dirinya melihat posisi perbankan yang cukup resilience di Indonesia. Hal tersebut terbukti pada masa pandemi Covid-19, di mana pemerintah menggunakan perbankan sebagai alat agent of development.
Lalu terkait dengan perkiraan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia sebesar 50 basis poin (bps) pada paruh kedua tahun 2022 ini, Agus mengakui margin akan turun.
“Namun saya percaya pertumbuhannya masih akan tinggi, masih akan terjaga,” katanya.
Agus merasa sektor perbankan masih menarik karena melihat valuasi dari perbankan itu sendiri.
Oleh sebab itu, saham-saham pilihan Aldiracita Sekuritas pada semester II/2022 adalah BBTN, JPFA, INCO, PTBA, dan TLKM.
Di samping itu, Agus mengingatkan terdapat risiko yang perlu diperhatikan investor pada pasar modal Indonesia yaitu, jika terjadi perlambatan pertumbuhan ekonomi global maka akan menyebabkan koreksi harga komoditas yang kemudian berdampak negatif bagi pasar di Indonesia.
Dia mengatakan, menurunnya permintaan akibat perlambatan perekonomian global, misalnya terjadi resesi di Amerika Serikat, membuat koreksi harga komoditas lebih cepat dari yang diperkirakan sebelumnya yaitu baru akan terjadi di akhir tahun 2023.
Selain itu, hingga saat ini ketidakpastian yang tinggi akibat adanya trade war, dan konflik Rusia-Ukraina juga berdampak pada gangguan supply chain. Agus menyampaikan yang jelas saat ini terjadi adalah suplai barang terbatas.