Bisnis.com, JAKARTA – Hasil lelang Surat Utang Negara (SUN) Selasa pekan depan diprediksi cenderung menurun seiring dengan tren kenaikan suku bunga yang terjadi pada pasar global.
Chief Economist Bank Permata Josua Pardede memperkirakan lelang SUN pada Selasa (21/6/2022) depan diperkirakan cenderung mengalami penurunan permintaan. Hal ini seiring dengan sentimen pengetatan moneter bank global, yang diperkirakan berlanjut di pekan depan.
“Beberapa bank sentral global di pekan ini menaikan suku bunganya, seperti The Fed, Bank of England, dan SNB, sehingga mendorong kenaikan yield SUN dan pelemahan nilai tukar Rupiah,” jelasnya saat dihubungi.
Sedangkan Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) akan digelar pada Rabu (22/6/2022) sampai dengan Kamis (23/6/2022).
Josua melanjutkan, dengan yield yang cenderung mengalami kenaikan, para investor cenderung menghindari aset SUN. Sikap ini kemudian akan menekan tingkat permintaan dalam lelang SBN pekan depan.
Ia memprediksi lelang SBN pada minggu depan akan cenderung turun dibandingkan hasil edisi sebelumnya sebesar Rp43,54 triliun. Hasil lelang diperkirakan berada di rentang Rp25 triliun hingga Rp35 triliun.
Baca Juga
“Sejalan dengan ketidakpastian yang masih tinggi di pasar keuangan, diperkirakan para investor cenderung mencari seri-seri dengan tenor kurang dari 1 tahun, seperti seri-seri SPN,” pungkasnya.
Adapun, pemerintah akan menggelar lelang Surat Utang Negara (SUN) pada Selasa (21/6/2022) mendatang, untuk memenuhi sebagian dari target pembiayaan dalam APBN 2022.
Berdasarkan data Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR Kementerian Keuangan pada Minggu (19/6/2022), pemerintah akan menawarkan tujuh seri yang terdiri dari SPN03220921 (new issuance), SPN12230622 (new issuance), FR0090 (reopening), FR0091 (reopening), FR0093 (reopening), FR0092 (reopening), dan FR0089 (reopening).
Target indikatif dari lelang SUN 21 Juni 2022 ditetapkan senilai Rp20 triliun dan target maksimal senilai Rp30 triliun. Lelang SUN ini merupakan yang pertama kali setelah The Fed menaikkan suku bunganya sebesar 75 basis poin.