Bisnis.com, JAKARTA – Jumlah penghimpunan dana di pasar modal melalui penawaran umum telah mencapai Rp93,5 triliun hingga awal Juni 2022 berdasarkan data OJK.
Data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada Rabu (15/6/2022) mencatat, hingga 7 Juni 2022, nilai penghimpunan dana di pasar modal melalui penawaran umum (PU) mencapai Rp93,5 triliun. Jumlah tersebut mencakup 79 PU yang telah dilakukan.
Adapun, total penghimpunan dana secara keseluruhan telah mencapai Rp100,1 triliun hingga Mei 2022. OJK menargetkan total penghimpunan dana hingga akhir tahun pada rentang Rp125 triliun – Rp175 triliun.
Secara rinci, sektor keuangan menyumbangkan nilai penawaran umum terbesar dengan porsi 29,9 persen. Menyusul di belakangnya adalah sektor basic material dan teknologi dengan jumlah dana masing-masing sebesar 19,1 persen dan 14,2 persen dari total keseluruhan PU.
Sektor infrastruktur mencatatkan 12,5 persen dari total keseluruhan PU hingga awal Juni disusul oleh properti dan real estate sebanyak 8,3 persen. Sementara itu, sektor industri, konsumer siklikal dan kesehatan menyumbang masing-masing 4,4 persen, 3,8 persen, dan 3,7 persen.
Sektor konsumer non siklikal berada di posisi selanjutnya dengan 3,4 persen, diikuti oleh energi sebesar 0,4 persen dan tranportasi & logistik sebanyak 0,2 persen dari total dana PU.
Baca Juga
Sementara itu, hingga akhir Mei 2022, bursa Indonesia telah kedatangan 23 emiten baru. OJK menyebutkan masih ada 114 PU dengan total nilai Rp77,26 triliun yang masih berada di pipeline.