Bisnis.com, JAKARTA - Indeks harga saham gabungan (IHSG) berhasil rebound setelah dibuka merosot pada Selasa (14/6/2022) di tengah proyeksi kenaikan suku bunga Federal Reserve dalam FOMC Meeting tengah pekan ini dan merosotnya Wall Street.
Pukul 09.27 WIB, IHSG naik 0,1 persen atau 6,7 poin menjadi 7.002,16. Sepanjang pagi ini, IHSG bergerak di rentang 6.932,71-7.021,61.
Sejumlah 213 saham menguat, sementara mayoritas 251 saham melemah dan 159 saham bergerak di tempat. Investor asing tercatat membukukan aksi net foreign sell Rp87,51 miliar di seluruh pasar.
Saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) tercatat menjadi yang paling banyak dilepas investor asing dengan net foreign sell sebesar Rp67,8 miliar.
Menyusul di belakangnya adalah saham PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) sebesar Rp13,1 miliar dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) senilai Rp12,2 miliar.
Namun demikian, investor asing masih masuk terutama ke saham-saham tambang. Saham PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS) mencatatkan net buy Rp23,8 miliar dan PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) Rp22,3 miliar.
Baca Juga
Selanjutnya, ada saham perbankan, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) Rp13,3 miliar, serta saham tambang batu bara PT Indoraya Tambang Megah Tbk. (ITMG) Rp8,3 miliar dan PT United Tractors Tbk. (UNTR).
Analis NH Korindo Sekuritas Dimas Pratama menyampaikan Wall Street tertekan pada awal pekan, dengan Nasdaq turun hingga 4,6 persen, jelang rapat FOMC Rate Decision pada 14-15 Juni 2022. Konsensus memerkirakan kenaikan suku bunga The Fed 1,25 persen-1,50 persen pekan ini.
Sebelumnya, Bank sentral AS Federal Reserve alias The Fed akhirnya mengumumkan kebijakan kenaikan suku bunga 50 basis poin usai rapat FOMC, Kamis (5/5/2022). Kebijakan tersebut akan membuat kisaran suku bunga dana federal mencapai 0,75 persen hingga persen, dibandingkan kisaran sebelumnya yang berada pada rentang 0,25 persen hingga 0,5 persen.
Namun demikian, IHSG masih berpotensi rebond kembali ke atas 7.000 hingga 7.150 pada hari ini, Selasa (14/6/2022)
"Pelemahan terbatas sesi dua kemarin membuat kami memproyeksikan IHSG berpotensi bergerak upward (rebound), dalam kisaran 6.900-7.150," paparnya dalam publikasi riset.
Direktur MNC Asset Management Edwin Sebayang mengungkapkan tren aksi jual alias kejatuhan IHSG diperkirakan bakal berlanjut, setelah selama 3 hari berturut-turut IHSG turun sebesar -197,9 poin atau 2,78 persen.
"Kejatuhan IHSG saya perkirakan akan berlanjut dalam perdagangan Selasa ini seiring cukup tajamnya kejatuhan kembali Indeks di Wall Street dimana DJIA turun sebesar 2,79 persen sehingga DJIA YTD turun 16,59 persen sementara Indeks Nasdaq sudah masuk teritori Bear Market setelah kembali turun lebih tajam sebesar 4,68 persen sehingga Nasdaq YTD turun tajam 31,73 persen," paparnya, Selasa (14/6/2022).
Selain itu, indeks saham blue chips S&P juga sudah masuk ke area Bear Market setelah kembali turun 3,88 persen sehingga S&P YTD turun tajam 21,83 persen mengantisipasi kenaikan FFR 75 bps menyusul di luar dugaan inflasi AS bulan Mei naik ke level 8,6 persen.
Edwin memperkirakan rentang pergerakan IHSG pada 6.875-7.020 hari ini.