Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lockdown di China Melonggar, Indeks Shanghai Composite Melejit

Bursa saham China melonjak hari ini karena dorongan dari pelonggaran pembatasan Covid-19.
Salah satu layar perdagangan di bursa saham China./Bloomberg
Salah satu layar perdagangan di bursa saham China./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham China berakhir menguat pada perdagangan Senin (6/6/2022), didorong oleh sentimen pelonggaran pembatasan Covid-19 yang meningkatkan ekspektasi pulihnya kegiatan ekonomi.

Dilansir Bloomberg, indeks Shanghai Composite ditutup melonjak 1,28 persen ke level 3.236,37. Sementara itu, indeks CSI 300 ditutup naik 1,87 persen ke 4.166,89. Di Hong Kong, indeks Hang Seng juga menguat 2,71 persen dan Hang Seng China Enterprises Index melejit 3,2 persen.

Indeks melonjak setelah pelaku pasar kembali dari libur akhir pekan yang panjang. Saham terkait kendaraan listrik memimpin kenaikan setelah BYD Co. membukukan penjualan yang kuat pada bulan Mei.

Wabah Covid-19 di China mulai melandai dalam beberapa pekan terakhir, sehingga pihak berwenang meutuskan melonggarkan pembatasan ketat yang diberlakukan dan memacu optimisme di antara investor. Pembatasan di Beijing diperlonggar setelah pusat keuangan Shanghai pekan lalu bergerak menuju akhir lockdown ketat yang berlangsung selama dua bulan.

"Ekspektasi untuk pemulihan ekonomi meningkat karena Beijing dan Shanghai mencoba yang terbaik untuk melanjutkan pekerjaan dan produksi," kata direktur di bank investasi Chanson & Co Meng Shen, dikutip Bloomberg, Senin (6/6/2022).

Ia menambahkan bahwa pemerintah daerah China yang menyesuaikan kebijakan untuk meningkatkan ekonomi menyusul seruan Perdana Menteri Li Keqiang baru-baru ini juga memberikan dukungan terhadap pasar.

Goldman Sachs Group Inc. dan China International Capital Corp. memproyeksikan peningkatan laba perusahaan-perusahaan di MSCI China pada paruh kedua tahun ini. Morgan Stanley mengatakan sentimen di pasar China daratan telah pulih dari level terendah tahun ini, berdasarkan berbagai indikator.

Sementara itu, aktivitas jasa China berkontraksi lebih dari yang proyeksi pada Mei, dengan data selama akhir pekan panjang menunjukkan pukulan terhadap pengeluaran konsumen dari pembatasan Covid-19 akan bertahan hingga bulan ini.

Hal ini menunjukkan bahwa manajer investasi keuangan mungkin akan lebih fokus utuk memilih sektor daripada menjadi bullish secara keseluruhan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper