Bisnis.com, JAKARTA - Emiten grup tambang BUMN, PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) atau Antam menargetkan peningkatan capaian kinerja produksi dan penjualan komoditas utama pada 2022. Penjualan bijih nikel ditargetkan naik 31 persen.
Sekretaris Perusahaan Aneka Tambang Syarif Faisal Alkadrie menjelaskan selain optimalisasi aspek produksi dan penjualan, perusahaan berfokus pada upaya pengelolaan biaya yang cermat melalui pelaksanaan program-program efisiensi yang tepat terutama terkait dengan beban-beban yang dapat ditangguhkan.
"Terkait dengan produk feronikel, Antam menargetkan volume produksi dan penjualan pada 2022 sekitar 24-25 ribu ton nikel dalam feronikel (TNi)," katanya dalam keterangan, Kamis (2/6/2022).
Target produksi dan penjualan feronikel yang ditetapkan turut memperhitungkan tingkat utilisasi operasi pabrik feronikel Antam di Pomalaa yang tinggi serta mengedepankan kestabilan dan keamanan operasi pabrik.
Untuk komoditas bijih nikel, pada 2022, Antam menargetkan total produksi bijih nikel mencapai 12,10 juta wet metric ton (wmt), tumbuh 10 persen dari capaian produksi bijih nikel tahun 2021 sebesar 11,01 juta wmt.
Penjualan bijih nikel pada 2022 ditargetkan mencapai 10,05 juta wmt atau tumbuh 31 persen dari capaian penjualan bijih nikel tahun 2021 sebesar 7,64 juta wmt.
Baca Juga
"Peningkatan target penjualan bijih nikel tersebut seiring dengan outlook pertumbuhan industri pengolahan nikel di dalam negeri," tuturnya.
Terkait dengan rencana produksi logam emas, seiring dengan dimulainya fase pascatambang pada tambang emas Cibaliung, yang dikelola oleh entitas anak usaha, PT Cibaliung Sumberdaya pada 2022, Antam menargetkan produksi emas konsolidasian tahun 2022 sebesar 911 kg (29.289 troy oz) yang berasal dari tambang emas Pongkor.
Target penjualan emas berada pada tingkat yang optimal sebesar 28.011 kg (900.574 troy oz) dengan memprioritaskan perluasan basis pelanggan di dalam negeri pada 2022.
Pada 2022, target produksi logam perak direncanakan sebesar 6.643 kg (213.577 troy oz) dengan target penjualan mencapai 8.643 kg (277.878 troy oz).
Untuk komoditas bijih bauksit, Antam menargetkan volume produksi sebesar 1,80 juta wmt sesuai dengan tingkat kebutuhan bauksit pabrik CGA Tayan dan proyeksi penjualan bijih bauksit kepada pelanggan pihak ketiga pada 2022.
Target produksi ini tumbuh sekitar 8 persen dibandingkan volume produksi 2021 sebesar 1,67 juta wmt.
Terkait penjualan bijih bauksit 2022, Antam menargetkan tingkat penjualan sebesar 1,44 juta wmt, cenderung stabil dibandingkan capaian penjualan tahun 2021 sebesar 1,42 juta wmt.
Adapun, produk Chemical Grade Alumina (CGA), Antam melalui anak usahanya, PT Indonesia Chemical Alumina, menargetkan tingkat produksi dan penjualan alumina masing-masing sebesar 126 ribu ton alumina.